medcom.id, Jakarta: Kementerian Pertanian memetakan daerah-daerah rawan penyebaran virus antraks. Tercatat, ada tujuh provinsi yang diwaspadai pasca ditemukannya virus antraks di Jogjakarta.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengungkapkan, tujuh provinsi tersebut adalah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Provinsi tersebut saat ini menjadi sentra komoditas hewan ternak.
Sebagai langkah antisipatif, Kementan akan menyuntikan anti-biotik dan vaksinasi ke hewan-hewan ternak. Lalu lintas pengiriman hewan ternak juga akan dibatasi.
"Telah dilakukan koordinasi baik tingkat pusat maupun tingkat provinsi dan kabupaten dalam upaya pengendalian serta dilakukan KIE (Komunikasi. Informasi dan Edukasi) yang terus menerus," kata Ketut saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (24/1/2017).
Belasan warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta terindikasi antraks. Suspect antraks itu tersebar di Dusun Ngroto, Ngaglik dan Panggung.
Baca: Kasus Antraks Perlu Perhatian Khusus
Temuan berawal dari keluhan penyakit kulit. Penderita mengalami kulit memerah, lebam, kering, dan kemudian menghitam.
Tim medis pun mengali informasi dan ditemukan 12 orang lainnya yang juga mengalami gejala serupa di bulan sebelumnya. Selain itu, beberapa hewan ternak seperti kambing dan sapi di tiga dusun tersebut mati mendadak.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNAG638k" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pertanian memetakan daerah-daerah rawan penyebaran virus antraks. Tercatat, ada tujuh provinsi yang diwaspadai pasca ditemukannya virus antraks di Jogjakarta.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengungkapkan, tujuh provinsi tersebut adalah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Provinsi tersebut saat ini menjadi sentra komoditas hewan ternak.
Sebagai langkah antisipatif, Kementan akan menyuntikan anti-biotik dan vaksinasi ke hewan-hewan ternak. Lalu lintas pengiriman hewan ternak juga akan dibatasi.
"Telah dilakukan koordinasi baik tingkat pusat maupun tingkat provinsi dan kabupaten dalam upaya pengendalian serta dilakukan KIE (Komunikasi. Informasi dan Edukasi) yang terus menerus," kata Ketut saat dihubungi
Metrotvnews.com, Selasa (24/1/2017).
Belasan warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta terindikasi antraks.
Suspect antraks itu tersebar di Dusun Ngroto, Ngaglik dan Panggung.
Baca: Kasus Antraks Perlu Perhatian Khusus
Temuan berawal dari keluhan penyakit kulit. Penderita mengalami kulit memerah, lebam, kering, dan kemudian menghitam.
Tim medis pun mengali informasi dan ditemukan 12 orang lainnya yang juga mengalami gejala serupa di bulan sebelumnya. Selain itu, beberapa hewan ternak seperti kambing dan sapi di tiga dusun tersebut mati mendadak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)