Jakarta: Setelah Hari Raya Iduladha, umat islam akan memasuki Hari Tasyrik atau yang biasa disebut tiga hari setelah Iduladha. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah dalam penanggalan Islam. Saat hari Tasyrik, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
Dilansir dari NU Online, Hari Tasyrik secara bahasa berasal dari kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Namun, hari tasyrik biasanya merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar (10 Zulhijah).
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamakan demikian karena pada hari itu umat muslim menjemur daging untuk menjadikan dendeng. Sedangkan pendapat lain menyebut, nama Hari Tasyrik ditetapkan karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya.
“Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari,” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).
Lantas, hari tasyrik itu jatuh di tanggal berapa? Dan apa keistemewaan hari Tasyrik? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.
Hari Tasyrik jatuh tanggal berapa?
Di tahun 2024 ini, pemerintah dan Muhammadiyah akan menggelar Hari Raya Iduladha secara bersamaan yakni pada tanggal 17 Juni 2024. Pemerintah menetapkan Iduladha ini melalui sidang isbat yang digelar oleh Kemeterian Agama (Kemenag) di Jakarta pada 7 Juni 2024.
Dengan demikian, Hari Tasyrik jatuh pada tanggal-tanggal berikut:
11 Zulhijah 1444 H = 18 Juni 2024
12 Zulhijah 1444 H = 19 Juni 2024
13 Zulhijah 1444 H = 20 Juni 2024
Keutamaan Hari Tasyrik
Sama halnya dengan hari-hari istimewa dalam Islam, Hari Tasyrik juga memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya adalah:
1. Salah Satu Hari Agung
Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.
2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:
“Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Jakarta: Setelah Hari Raya Iduladha, umat islam akan memasuki
Hari Tasyrik atau yang biasa disebut tiga hari setelah Iduladha. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah dalam penanggalan Islam. Saat hari Tasyrik, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
Dilansir dari
NU Online, Hari Tasyrik secara bahasa berasal dari kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Namun, hari tasyrik biasanya merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar (10 Zulhijah).
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamakan demikian karena pada hari itu umat muslim menjemur daging untuk menjadikan dendeng. Sedangkan pendapat lain menyebut, nama Hari Tasyrik ditetapkan karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya.
“
Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari,” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).
Lantas, hari tasyrik itu jatuh di tanggal berapa? Dan apa keistemewaan hari Tasyrik? Berikut
Medcom.id telah merangkum informasinya.
Hari Tasyrik jatuh tanggal berapa?
Di tahun 2024 ini, pemerintah dan Muhammadiyah akan menggelar Hari Raya Iduladha secara bersamaan yakni pada tanggal 17 Juni 2024. Pemerintah menetapkan Iduladha ini melalui sidang isbat yang digelar oleh Kemeterian Agama (Kemenag) di Jakarta pada 7 Juni 2024.
Dengan demikian, Hari Tasyrik jatuh pada tanggal-tanggal berikut:
11 Zulhijah 1444 H = 18 Juni 2024
12 Zulhijah 1444 H = 19 Juni 2024
13 Zulhijah 1444 H = 20 Juni 2024
Keutamaan Hari Tasyrik
Sama halnya dengan hari-hari istimewa dalam Islam, Hari Tasyrik juga memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya adalah:
1. Salah Satu Hari Agung
Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:
“
Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.
2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:
“
Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)