Jakarta: Momen Lebaran 2022 bisa dirayakan tanpa pembatasan. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi.
“Kalau cakupan vaksinasi dosis kedua 70 persen tercapai,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Rabu, 9 Maret 2022.
Nadia mengatakan pemerintah terus memonitor perkembangan pandemi covid-19. Tren penanganan covid-19 dinilai semakin membaik.
“Sehingga tidak menutup kemungkinan (lebaran tanpa pembatasan),” papar dia.
Nadia mendorong masyarakat menyegerakan diri divaksinasi bukan hanya untuk merayakan lebaran. Vaksinasi dilakukan untuk memastikan kekebalan kelompok terbentuk maksimal sehingga terlindungi dari covid-19.
“Dengan begitu Ramadan dan Idulfitri bisa dilaksanakan tanpa pembatasan aktivitas masyarakat,” jelas dia.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan laju vaksinasi melambat di awal Maret. Masyarakat didorong melengkapi dosis vaksin supaya kekebalan kelompok terbentuk maksimal.
“Laju suntikan vaksinasi saat ini menunjukkan tren penurunan dan per Maret belum menunjukkan kenaikan,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 8 Maret 2022.
Baca: Vaksin Booster Mengurangi Risiko Kematian Hingga 86%
Wiku mengatakan percepatan vaksinasi covid-19 sangat penting. Sebab, baru 69,48 persen masyarakat yang menerima dosis pertama dan 53,5 persen masyarakat yang tuntas divaksinasi. Data itu berdasarkan Our World In Data per Minggu, 6 Maret 2022.
Wiku menyebut capaian itu berbeda dari target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 208,2 juta orang. Sedangkan Our World In Data menghitung cakupan vaksinasi dengan total penduduk Indonesia.
“Tapi perhitungan berbasis populasi dapat menggambarkan capaian vaksinasi dengan lebih representatif," ujar dia.
Jakarta: Momen
Lebaran 2022 bisa dirayakan tanpa pembatasan. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi.
“Kalau cakupan
vaksinasi dosis kedua 70 persen tercapai,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada
Medcom.id, Rabu, 9 Maret 2022.
Nadia mengatakan pemerintah terus memonitor perkembangan pandemi
covid-19. Tren penanganan covid-19 dinilai semakin membaik.
“Sehingga tidak menutup kemungkinan (lebaran tanpa pembatasan),” papar dia.
Nadia mendorong masyarakat menyegerakan diri divaksinasi bukan hanya untuk merayakan lebaran. Vaksinasi dilakukan untuk memastikan kekebalan kelompok terbentuk maksimal sehingga terlindungi dari covid-19.
“Dengan begitu Ramadan dan Idulfitri bisa dilaksanakan tanpa pembatasan aktivitas masyarakat,” jelas dia.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan laju vaksinasi melambat di awal Maret. Masyarakat didorong melengkapi dosis vaksin supaya kekebalan kelompok terbentuk maksimal.
“Laju suntikan vaksinasi saat ini menunjukkan tren penurunan dan per Maret belum menunjukkan kenaikan,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 8 Maret 2022.
Baca:
Vaksin Booster Mengurangi Risiko Kematian Hingga 86%
Wiku mengatakan percepatan vaksinasi covid-19 sangat penting. Sebab, baru 69,48 persen masyarakat yang menerima dosis pertama dan 53,5 persen masyarakat yang tuntas divaksinasi. Data itu berdasarkan Our World In Data per Minggu, 6 Maret 2022.
Wiku menyebut capaian itu berbeda dari target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 208,2 juta orang. Sedangkan Our World In Data menghitung cakupan vaksinasi dengan total penduduk Indonesia.
“Tapi perhitungan berbasis populasi dapat menggambarkan capaian vaksinasi dengan lebih representatif," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)