Jakarta: Keberhasilan pemerintah menjalankan program vaksinasi covid-19 sampai saat ini patut diapresiasi. Sebab, vaksin menjadi salah satu skenario penting dalam upaya pengendalian penyebaran virus korona.
Indonesia tercatat menduduki peringkat keempat sebagai negara yang mencapai vaksinasi covid-19 terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 118.488.929 orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksin covid-19 dosis lengkap hingga Kamis 13 Januari 2022.
Berdasarkan data Satgas, secara nasional vaksinasi covid-19 untuk dosis lengkap bertambah sebanyak 541.455 orang. Vaksinasi covid-19 dengan dosis pertama bertambah sebanyak 1.092.662 orang, sehingga total mencapai 173.248.256 orang hingga saat ini.
Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto menilai capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia itu merupakan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut dia, paling tidak sudah memenuhi herd immunity 70 persen penduduk yang sudah disuntik vaksin Covid-19.
"Ini prestasi. Dan itu menjadi skenario penting dalam penanganan covid-19. Tapi bukan itu saja, kita lihat testing dan tracing, diagnostiknya sebagai bagian pengendalian covid-19, ini juga penting," kata Edy Wuryanto, Jumat, 14 Januari 2022.
Baca: Ini Cara Cek Jadwal Vaksinasi Booster di PeduliLindungi
Kemudian, kata dia, infrastruktur dari mulai pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota tercipta dengan baik. Dia juga mengingatkan bahwa protokol kesehatan tetap menjadi satu hal yang utama.
"Bahkan menurut saya, selain vaksin, Indonesia termasuk negara yang memang berhasil sampai saat ini mengendalikan covid-19 dengan baik. Setelah kita susah payah di gelombang kedua, vaksinasi ini indikator penting," kata dia.
Pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga sejak Rabu, 12 Januari 2022. Presiden Jokowi memutuskan menggratiskan vaksinasi booster bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menanggapi hal itu, Edy menilai vaksinasi booster itu penting. Jika masyarakat yang sudah menerima vaksinasi booster terkena varian Omicron, maka efeknya hanya ringan atau sedang.
"Artinya vaksin booster itu efektif, paling tidak mencegah orang tidak sakit parah atau kematian. Nah, dari data ini maka menurut saya booster itu menjadi penting agar kita itu menanganinya di hulu. Lebih baik kita itu mengeluarkan dana untuk vaksin booster tapi orang yang kena itu ringan sedang, tidak sampai masuk berat yang lalu dirawat di rumah sakit," ucapnya.
Dia melanjutkan, jika sampai harus dirawat di rumah sakit, maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar. Dia tak ingin kondisi gelombang kedua di Tanah Air kembali terjadi.
"Jadi, skenario pemerintah itu sudah sesuai dengan kesepakatan dengan Komisi IX bahwa kita harus fokus pada penanganan hulu untuk mencegah jangan sampai hilirnya itu, hospitalnya itu susah payah seperti pada gelombang kedua," tambah dia.
Baca: 17,7 Juta Remaja Terlindungi Vaksin Dosis Lengkap per 13 Januari
Dia menjelaskan anatomi anggaran penanganan covid-19 tahun anggaran 2021 sudah menggambarkan fokus pemerintah di hulu. Vaksin dianggarkan Rp58 triliun, diagnostik testing dan tracing Rp13 triliun, lalu untuk perawatan Rp61 triliun.
"Saya sangat setuju Pak Jokowi menggratiskan (vaksin booster). Karena ini pandemi, kewajiban anggaran itu negara, negara yang menjamin. Tentu kalau ada masyarakat atau perusahaan yang mampu membantu percepatan negara dalam vaksinasi itu bagus. Bagian dari gotong royong agar negara ini punya support system dalam vaksinasi," kata dia.
Jakarta: Keberhasilan pemerintah menjalankan program
vaksinasi covid-19 sampai saat ini patut diapresiasi. Sebab, vaksin menjadi salah satu skenario penting dalam upaya pengendalian penyebaran virus korona.
Indonesia tercatat menduduki peringkat keempat sebagai negara yang mencapai vaksinasi covid-19 terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 118.488.929 orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksin covid-19 dosis lengkap hingga Kamis 13 Januari 2022.
Berdasarkan data Satgas, secara nasional vaksinasi covid-19 untuk dosis lengkap bertambah sebanyak 541.455 orang. Vaksinasi covid-19 dengan dosis pertama bertambah sebanyak 1.092.662 orang, sehingga total mencapai 173.248.256 orang hingga saat ini.
Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto menilai capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia itu merupakan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut dia, paling tidak sudah memenuhi
herd immunity 70 persen penduduk yang sudah disuntik vaksin Covid-19.
"Ini prestasi. Dan itu menjadi skenario penting dalam penanganan covid-19. Tapi bukan itu saja, kita lihat
testing dan
tracing, diagnostiknya sebagai bagian pengendalian covid-19, ini juga penting," kata Edy Wuryanto, Jumat, 14 Januari 2022.
Baca:
Ini Cara Cek Jadwal Vaksinasi Booster di PeduliLindungi
Kemudian, kata dia, infrastruktur dari mulai pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota tercipta dengan baik. Dia juga mengingatkan bahwa protokol kesehatan tetap menjadi satu hal yang utama.
"Bahkan menurut saya, selain vaksin, Indonesia termasuk negara yang memang berhasil sampai saat ini mengendalikan covid-19 dengan baik. Setelah kita susah payah di gelombang kedua, vaksinasi ini indikator penting," kata dia.
Pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksinasi
booster atau suntikan dosis ketiga sejak Rabu, 12 Januari 2022. Presiden Jokowi memutuskan menggratiskan vaksinasi
booster bagi seluruh masyarakat Indonesia.