Edward Hutabarat (kiri) bersama tim IDEnesia.
Edward Hutabarat (kiri) bersama tim IDEnesia.

IDEnesia

Lurik, Wastra Peradaban Nusantara

Pelangi Karismakristi • 16 Agustus 2017 12:31
medcom.id, Jakarta: Indonesia kaya akan ragam wastra atau kain, seperti batik, tenun dan kain lurik. Nah, kalau mengaku pecinta lurik, sudah tahukah Anda di mana tempat kain ini mulai tercipta dan diproduksi?
 
Kain lurik mulai tercipta dan diproduksi sejak 1938 di Pedan, Klaten, Jawa Tengah. Tak bisa dipungkiri, kini lurik seakan tergerus zaman akibat gempuran industri tekstil modern.
 
Kendati demikian, sang begawan lurik, Rachmad dan pekerjanya yang meski sudah berusia lanjut masih terus mempertahankan eksistensi kain cantik ini. Selain di Pedan, kain lurik juga populer di Krapyak Wetan, Bantul, Yogyakarta.

Di sisi lain, ada seorang pemuda yang peduli dan pemerhati wastra nusantara. Adalah Edward Hutabarat, dia melakukan perjalanan ke berbagai pelosok untuk mempelajari dan mencatat berbagai kekayaan peradaban wastra Tanah Air.
 
Tak hanya hadir sebagai pengamat, Edward juga melakoni kehidupan masyarakat yang dikunjunginya, berinteraksi, melebur, dan menjalin hubungan akrab, juga saling berbagi inspirasi.
 
Dari perjalanannya itu, Edward menemukan bahwa hampir semua daerah punya kekayaan tradisi wastra, baik batik maupun tenun. Edward menemukan fakta bahwa pelaku industri wastra kebanyakan adalah mereka yang berusia senja.
 
Ini lah yang membuat dirinya risau dan akhirnya tergerak melakukan pendampingan dan mengupayakan agar wastra nusantara bisa naik daun. Lebih dari itu, pria yang karib disapa Edo ini juga ingin agar generasi muda tertarik serta mau terlibat dalam penggarapan kain.
 
Usahanya tak sia-sia, Edo berhasil mengangkat lagi batik ke ranah gaya hidup masa kini dan membuat generasi muda kembali meminati batik, baik sebagai konsumen, maupun sebagai pelaku industri.
 
Hal tersebut ia coba lakukan pada lurik, wastra peradaban bermotif garis yang kerap ia gunakan sebagai signature koleksi busana batik rancangannya. Lurik akan digunakan sebagai materi utama untuk koleksi yang akan ditampilkan dalam peragaan busana pada pembukaan pamerannya mendatang.
 
Tertarik dengan wastra nusantara? Simak kelanjutan ceritanya dalam program IDEnesia Metro TV, Kamis 17 Agustus 2017, pukul 21.05 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan mem-follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan