Jakarta: Pemerintah disarankan untuk mulai memperketat pemberian cuti dan libur akhir tahun bagi aparatur sipil negara (ASN). Tak hanya itu, pihak swasta juga harus mulai memperketat penggiliran liburan akhir tahun ini demi mencegah lonjakan kasus covid-19.
"Libur dan cuti bersama akhir tahun harus diperketat. Dan pada prinsipnya, DPR mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan pemerintah untuk menekan dan mengendalikan covid-19," kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurutnya, euforia sebagian masyarakat saat ini cukup tinggi. Banyaknya aktivitas dan mobilitas masyarakat, menurut dia, harus diimbangi dengan aturan dan sosialisasi.
Rahmad mengatakan vaksinasi menjadi salah satu senjata dalam pengendalian covid-19. "Protokol kesehatan yang ketat juga harus dibarengi dengan vaksinasi," kata dia.
Menurutnya, ledakan gelombang ketiga covid-19 bisa terjadi di Indonesia jika vaksinasi tidak diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca: ASN Dilarang Keluar Kota Kecuali yang Memenuhi Persyaratan Ini
"Nah, untuk itu tetap waspada. Tetap ekstra hati-hati terhadap kemungkinan gelombang ketiga. Jangan anggap enteng pandemi, 5M atau protokol kesehatan itu harga mati yang tidak boleh ditawar," katanya.
Bahkan, kata dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini tetap mengingatkan agar tetap waspada. Masih banyak warga yang belum disuntik vaksin covid-19. Kemudian, dia mengingatkan pengalaman sebelumnya bahwa kasus covid-19 meningkat pasca libur panjang.
Jakarta: Pemerintah disarankan untuk mulai memperketat pemberian
cuti dan libur akhir tahun bagi aparatur sipil negara (
ASN). Tak hanya itu, pihak swasta juga harus mulai memperketat penggiliran liburan akhir tahun ini demi mencegah lonjakan kasus
covid-19.
"Libur dan cuti bersama akhir tahun harus diperketat. Dan pada prinsipnya, DPR mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan pemerintah untuk menekan dan mengendalikan covid-19," kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurutnya, euforia sebagian masyarakat saat ini cukup tinggi. Banyaknya aktivitas dan mobilitas masyarakat, menurut dia, harus diimbangi dengan aturan dan sosialisasi.
Rahmad mengatakan vaksinasi menjadi salah satu senjata dalam pengendalian covid-19. "Protokol kesehatan yang ketat juga harus dibarengi dengan vaksinasi," kata dia.
Menurutnya, ledakan gelombang ketiga covid-19 bisa terjadi di Indonesia jika vaksinasi tidak diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca:
ASN Dilarang Keluar Kota Kecuali yang Memenuhi Persyaratan Ini
"Nah, untuk itu tetap waspada. Tetap ekstra hati-hati terhadap kemungkinan gelombang ketiga. Jangan anggap enteng pandemi, 5M atau protokol kesehatan itu harga mati yang tidak boleh ditawar," katanya.
Bahkan, kata dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini tetap mengingatkan agar tetap waspada. Masih banyak warga yang belum disuntik vaksin covid-19. Kemudian, dia mengingatkan pengalaman sebelumnya bahwa kasus covid-19 meningkat pasca libur panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)