Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers seusai upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis, (18/8)-- MI/ATET DWI PRAMADIA
Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers seusai upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis, (18/8)-- MI/ATET DWI PRAMADIA

Panglima TNI: Doa di Masjid Sekitar Rumah Bisa Lebih Khusyuk

Deny Irwanto • 10 Februari 2017 12:34
medcom.id, Jakarta: Dzikir dan doa bersama 11 Februari 2017 (112) bakal digelar di Masjid Istiqlal. Masyarakat diimbau tidak memaksakan diri untuk datang ke Masjid Istiqlal.
 
Menurut Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengimbau umat Islam dapat melaksanakan dzikir dan doa di Masjid sekitar rumah. "Berdzikir lah di situ, tausiah lah di situ. Baca Al-quran, khatam Al-quran di situ. Saya yakin akan lebih konsentasi, lebih khusyuk dan doa-doanya lebih dikabulkan. Sehingga semuanya tenang," kata Gatot dalam konfrensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 10 Februari 2017.
 
Gatot mengaku mendapat telepon dari ulama, ustaz. Mereka protes terkait rencana dzikir dan doa bersama 112. "Pak panglima, katanya itu acara para ulama. Saya protes. Saya tidak ikut," ucapnya.

Saya ingatkan, lanjutnya, kegiatan membaca Al-quran, khatam Al-quran, Dzikir, Tauziah, kegiatan yang mulia. Sebaiknya  dilakukan di Masjid masing- masing.
 
"Dipimpin ulama-ulama pembimbing umat di tempat masing-masing. Jangan tinggalkan ulama yang sedang membimbing anda-anda semuanya di tempat masing-masing," paparnya.
 
Baca: Kapolri Ingatkan Aksi 112 Jangan Berbau Politik
 
Gatot mengatakan Muhammadiyah dan NU berharap agar umat tidak ikut dzikir dan doa bersama 112. Sebab kegiatan tersebut berbau politik. "Saya sangat hormat kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang mengatakan bahwa umat Muhammadiyah tidak usah ikut-ikutan. Begitu juga yang saya hormati guru saya Rois Aam PBNU sekaligus ketua MUI Ma'ruf Amin, yang juga melarang umat NU untuk ikut dalam 112," ucapnya.
 
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengaku sempat salah paham terkait rencana aksi damai yang akan digelar GNPF MUI pada 11 Februari. Setelah bertemu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Wiranto menepis anggapan aksi akan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
 
Wiranto, Rizieq Shihab, dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir berbicara tentang kondisi politik Ibu Kota dan pilkada. Wiranto mengatakan, seluruh pihak berharap pilkada dapat berjalan aman dan tertib. Pilkada yang sukses, kata Wiranto, diharapkan dapat memilih pemimpin baik dan berakhlak.
 
"Oleh karena itu, tanggal 11 yang isunya menakutkan masyarakat, isunya kan ada macam-macam, nah sore hari ini kita tepis bersama bahwa tanggal 11 mudah-mudahan bisa dijalani dengan aman dan tertib," kata Wiranto di kediaman resmi menteri, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 9 Februari 2017.
 
Wiranto yang bertanggung jawab sebagai menteri koordinator tak melarang aksi damai digelar. Namun, ia menegaskan, aksi harus dilakukan sesuai aturan yang ada dan tak melanggar hukum.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan