Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto (kiri) bersama Pengamat Politik sekaligus Direktur LPI Boni Hargens menyampaikan materi pada diskusi bertema
Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto (kiri) bersama Pengamat Politik sekaligus Direktur LPI Boni Hargens menyampaikan materi pada diskusi bertema

HTI Merasa Dipersekusi Negara

Arga sumantri • 27 Juli 2017 19:10
medcom.id, Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merasa dipersekusi negara. Label Ormas anti pancasila oleh pemerintah dianggap terlalu menyudutkan. Juru bicara HTI, Ismail Yusanto menegaskan Ormas yang digawanginya merupakan gerakan dakwah yang berasas Islam dalam NKRI.
 
"Yang berdasar Pancasila dan UUD 1945, itu ada dalam anggaran dasar," kata Ismail di Kantot DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis 27 Juli 2017.
 
Menurutnya, HTI tidak pernah mengeluarkan pernyataan secara lisan, tulisan, atau buku-buku yang menyerang Pancasila. Ia masih menyayangkan, tudingan antipancasila tidak pernah disampaikan langsung pada HTI. Ismail juga mengklaim pemerintah tak pernah menujukkan bukti-bukti kalau HTI antipancasila.

"Jadi saya kira posisinya jelas sekali. Karena itu saya kira tidak selayaknya, kalau kita terus dipersekusi dengan cara seperti itu," jelas dia.
 
Baca juga: Wiranto Heran Ormas Anti-Pancasila Masih Dibela
 
Hari ini, HTI menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB. Pertemuan tersebut dalam rangka meminta dukungan PKB agar menolak Perppu Ormas. PKB bukan partai terakhir yang bakal dikunjungi HTI. Pihaknya, berencana melakukan dialog dengan parpol lain.
 
"Kita sudah jalin komunikasi dengan PKS dan Gerindra. Kita usulkan nanti ke semua partai. Prinsipnya HTI terbuka," ungkapnya.
 
Baca juga: Perppu Ormas Rentan Dimanfaatkan Rezim Otoriter
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan