Jakarta: Kumpulan organisasi masyarakat (ormas) Islam Indonesia menolak internasionalisasi Mekkah dan Madinah serta pelayanan haji dan umrah yang diembuskan Iran. Sikap itu disampaikan pimpinan ormas saat bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.
"Tiga puluh lembaga dan tokoh Islam yang hadir hari ini menyampaikan sikap mereka berupa penolakan terhadap upaya internasionalisasi dua Tanah Suci," kata Osama di kediamannya, Jalan Teuku Umar No 32, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2018.
Menurut dia, Saudi menilai internasionalisasi dua kota suci sebagai upaya makar yang dilakukan Iran, Qatar, dan negara lain. Saudi, yang selama ini menganggap dirinya sebagai pelayan dua kota suci, menyebut hal ini sebagai deklarasi perang bagi umat.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas menilai hal ini murni kepentingan politik Iran cs terhadap Mekkah dan Madinah. Selama ini, dia menganggap apa yang telah dilakukan Saudi terkait pelayanan haji dan umrah sudah sesuai dengan aturan Islam.
"Jadi tidak ada yang dilalaikan, baik dalam pembangunan juga kualitas ," ungkap Yunahar.
Dia menjelaskan isu internasionalisasi ini adalah usaha menjatuhkan umat. Bila terealisasi, wacana ini bisa menimbulkan kekacauan. Dia khawatir bila kini ibadah salat Jumat di Masjidil Haram akan kacau rutinitasnya bila ditambah penyusupan nilai dari internasionalisasi. Yang paling bahaya adalah berkembangnya paham Syiah.
Baca: Arab Saudi Tolak Politisasi Ibadah Haji
"Kita tidak ragu sedikit pun bahwa tidak ada kepentingan apa pun untuk menjadikan internasionalisasi pengelolaan Masjidil Haram dan Nabawi, apalagi haji dan umrah, kecuali itu ada hasrat nafsu politik, khususnya Iran," ungkap Yunahar.
Yunahar menambahkan usulan atau ide internasional dua tanah suci bukan cerita baru. Iran ketika rezim Khomeini di tahun 70-an selalu berupaya merebut dua Tanah Suci agar tidak berada dalam kuasa Saudi. Menurut dia, internasionalisasi dua tanah suci dan pelayanan haji hanya topeng yang Syiah gunakan untuk menghancurkan umat Islam.
Jakarta: Kumpulan organisasi masyarakat (ormas) Islam Indonesia menolak internasionalisasi Mekkah dan Madinah serta pelayanan haji dan umrah yang diembuskan Iran. Sikap itu disampaikan pimpinan ormas saat bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.
"Tiga puluh lembaga dan tokoh Islam yang hadir hari ini menyampaikan sikap mereka berupa penolakan terhadap upaya internasionalisasi dua Tanah Suci," kata Osama di kediamannya, Jalan Teuku Umar No 32, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2018.
Menurut dia, Saudi menilai internasionalisasi dua kota suci sebagai upaya makar yang dilakukan Iran, Qatar, dan negara lain. Saudi, yang selama ini menganggap dirinya sebagai pelayan dua kota suci, menyebut hal ini sebagai deklarasi perang bagi umat.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas menilai hal ini murni kepentingan politik Iran cs terhadap Mekkah dan Madinah. Selama ini, dia menganggap apa yang telah dilakukan Saudi terkait pelayanan haji dan umrah sudah sesuai dengan aturan Islam.
"Jadi tidak ada yang dilalaikan, baik dalam pembangunan juga kualitas ," ungkap Yunahar.
Dia menjelaskan isu internasionalisasi ini adalah usaha menjatuhkan umat. Bila terealisasi, wacana ini bisa menimbulkan kekacauan. Dia khawatir bila kini ibadah salat Jumat di Masjidil Haram akan kacau rutinitasnya bila ditambah penyusupan nilai dari internasionalisasi. Yang paling bahaya adalah berkembangnya paham Syiah.
Baca: Arab Saudi Tolak Politisasi Ibadah Haji
"Kita tidak ragu sedikit pun bahwa tidak ada kepentingan apa pun untuk menjadikan internasionalisasi pengelolaan Masjidil Haram dan Nabawi, apalagi haji dan umrah, kecuali itu ada hasrat nafsu politik, khususnya Iran," ungkap Yunahar.
Yunahar menambahkan usulan atau ide internasional dua tanah suci bukan cerita baru. Iran ketika rezim Khomeini di tahun 70-an selalu berupaya merebut dua Tanah Suci agar tidak berada dalam kuasa Saudi. Menurut dia, internasionalisasi dua tanah suci dan pelayanan haji hanya topeng yang Syiah gunakan untuk menghancurkan umat Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)