Pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi (Foto: AFP).
Pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi (Foto: AFP).

Arab Saudi Tolak Politisasi Ibadah Haji

Fajar Nugraha • 23 Agustus 2017 15:08
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Arab Saudi bersitegang dengan beberapa negara di kawasan. Namun hal tersebut tak menjadi alasan bagi mereka untuk mengaitkan masalah tersebut ke dalam pelaksanaan ibadah Haji.
 
Bagi Pemerintah Arab Saudi, status kerajaan mereka sebagai negara Dua Kota Suci (Mekkah dan Madinah), dan Raja Arab Saudi adalah pelayan dua kota suci Islam tersebut merupakan sebuah kebanggaan. 
 
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi setiap tahunnya melayani dua kota suci Islam dan menjamu para peziarahnya. Menurut Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, status ini merupakan kemuliaan yang dikhususkan oleh Allah kepada kerajaan ini. 
 
"Pemerintah Arab Saudi telah mencurahkan seluruh potensinya guna melayani para tamu Allah SWT, senantiasa memastikan kenyamanan mereka, dan menyediakan segala sarana dan prasarana untuk memudahkan mereka dalam menunaikan ibadah haji dengan tenang dan aman," pernyataan pihak Kedubes Arab Saudi, dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Rabu 23 Agustus 2017.  
 
Dana tidak kecil juga secara terus menerus dalam rangka pembangunan dan perluasan terhadap dua kota suci dan tempat-tempat yang berkaitan dengan manasik lainnya. 
 
Sekitar enam juta jemaah umrah dilayani oleh  Kerajaan Arab Saudi tahun ini. Dimana jumlah tersebut meningkat sangat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. 
 
"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan rakyatnya menyambut dengan hangat seluruh Tamu Allah Swt dari berbagai negara di seluruh dunia termasuk Warga Qatar dan Iran yang hendak menunaikan ibadah, sama seperti muslim lainnya," imbuh pernyataan itu. 
 
Seperti diketahui sebelumnya, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan terus bersitegang dengan seteru di kawasan, Iran.
 
Menurut pihak kedubes, Pemerintah Saudi akan senantiasa mencurahkan seluruh potensinya guna memberikan kemudahan dan fasilitas bagi para jamaah haji.
 
"Adapun konflik politik yang terjadi antara Arab Saudi dan negara lain, hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah haji ataupun umrah," tegasnya. 
 
(Baca: Raja Arab Saudi Perintahkan Buka Perbatasan Qatar bagi Jemaah Haji).
 
Ini dikarenakan ibadah haji atau umrah adalah merupakan misi perdamaian. Haji dan umrah adalah sebuah ibadah dan perilaku yang berperadaban. 
"Oleh karena itu, Kerajaan Arab Saudi menolak dengan keras segala bentuk tindakan yang dapat mengalihkan syiar ibadah haji demi kepentingan politik atau perbedaan mazhab," tegas pernyataan tersebut. 
 
Berdasarkan atas keinginan Arab Saudi yang besar guna terciptanya keamanan dan keselamatan para jamaah haji ketika menjalankan ibadah di tanah suci, Pemerintah melarang segala tindakan yang dapat menggangu ketenangan para jamaah, membahayakan nyawa, ataupun tindakan yang dapat mengalihkan tujuan utama ibadah haji seperti slogan-slogan iklan, pemikiran atau politik. 
 
"Kedubes Arab Saudi menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi menolak dengan keras isu politisasi dan internasionalisasi haji, serta menganggapnya sebagai sikap ajakan perang," tutur pernyataan ini.
 
Setiap tahunnya, Pemerintah Arab Saudi suda menandatangani nota kesepahaman dengan 70 negara. Nota ini diterapkan guna menjamin keamanan dan keselamatan para jamaah haji.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan