Jakarta: Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia akan berakhir pada Senin 30 Agustus. Setelah sepekan berjalan, PPKM dinilai efektif menekan kasus covid-19.
Kabar baik itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di hadapan pimpinan partai politik dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 28 Agustus 2021. "Kita dan juga negara lain di dunia menghadapi tekanan yang berat. Tapi Alhamdulillah perkembangan kasus covid-19 harian di negara kita membaik," ujar Jokowi.
Kasus covid-19 di Indonesia memang sempat mengalami kelonjakan pesat pada Juli. Itu terjadi lantaran masuknya penyebaran varian delta di Tanah Air.
Kasus covid-19 harian memuncak pada 15 Juli 2021. Saat itu, kasus harian covid-19 menembus angka 56 ribu.
Pemerintah pun langsung bergerak cepat. Mereka memberlakukan berbagai strategi untuk menekan kasus covid-19. Dimulai dari melakukan strategi PPKM Darurat hingga PPKM Level 1-4.
Keputusan pemerintah menerapkan kebijakan PPKM pun dinilai cukup tepat. Buktinya, kasus harian covid-19 perlahan menurun. Terutama pada masa perpanjangan PPKM yang diberlakukan 24-30 Agustus.
Rinciannya, 19.106 kasus pada 24 Agustus, 18.671 kasus pada 25 Agustus, 16.899 kasus pada 26 Agustus, dan 12.618 kasus pada 27 Agustus. Kemudian, 10.050 kasus pada 28 Agustus dan 7.427 kasus pada 29 Agustus.
Jokowi juga menyebut tingkat keterisian rumah sakit (BOR) juga terus menurun. BOR yang sempat berada di 29 persen pada Mei 2021 melonjak tajam mencapai 80 persen pada pertengahan Juli 2021. Jokowi menyebut angka keterisian BOR sudah turun menjadi 30 persen pekan lalu.
Jokowi juga menyebut angka kesembuhan pasien covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia. Angka kesembuhan Indonesia mencapai 89,7 persen.
"Sekarang angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen," ungkap Kepala Negara.
Hanya saja, tingkat kematian yang masih tinggi masih menjadi sorotan Kepala Negara. Angka kematian per hari masih terbilang tinggi.
Jokowi telah memberi arahan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan seluruh pemerintah daerah. Dia menginstruksikan pemerintah daerah menyusun strategi menurunkan angka kematian.
"Urusan angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," tegas Jokowi.
Angka kematian ini membuat Indonesia menduduki peringkat kesembilan tertinggi untuk kematian kumulatif di dunia. Jumlah kematian mingguan Indonesia sebesar 8.784 kasus atau masih lebih dari 1.000 kematian per minggu.
Jakarta: Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia akan berakhir pada Senin 30 Agustus. Setelah sepekan berjalan, PPKM dinilai efektif menekan kasus covid-19.
Kabar baik itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di hadapan pimpinan partai politik dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 28 Agustus 2021. "Kita dan juga negara lain di dunia menghadapi tekanan yang berat. Tapi Alhamdulillah perkembangan kasus covid-19 harian di negara kita membaik," ujar Jokowi.
Kasus covid-19 di Indonesia memang sempat mengalami kelonjakan pesat pada Juli. Itu terjadi lantaran masuknya penyebaran varian delta di Tanah Air.
Kasus covid-19 harian memuncak pada 15 Juli 2021. Saat itu, kasus harian covid-19 menembus angka 56 ribu.
Pemerintah pun langsung bergerak cepat. Mereka memberlakukan berbagai strategi untuk menekan kasus covid-19. Dimulai dari melakukan strategi PPKM Darurat hingga PPKM Level 1-4.
Keputusan pemerintah menerapkan kebijakan PPKM pun dinilai cukup tepat. Buktinya, kasus harian covid-19 perlahan menurun. Terutama pada masa perpanjangan PPKM yang diberlakukan 24-30 Agustus.
Rinciannya, 19.106 kasus pada 24 Agustus, 18.671 kasus pada 25 Agustus, 16.899 kasus pada 26 Agustus, dan 12.618 kasus pada 27 Agustus. Kemudian, 10.050 kasus pada 28 Agustus dan 7.427 kasus pada 29 Agustus.
Jokowi juga menyebut tingkat keterisian rumah sakit (BOR) juga terus menurun. BOR yang sempat berada di 29 persen pada Mei 2021 melonjak tajam mencapai 80 persen pada pertengahan Juli 2021. Jokowi menyebut angka keterisian BOR sudah turun menjadi 30 persen pekan lalu.
Jokowi juga menyebut angka kesembuhan pasien covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia. Angka kesembuhan Indonesia mencapai 89,7 persen.
"Sekarang angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen," ungkap Kepala Negara.
Hanya saja, tingkat kematian yang masih tinggi masih menjadi sorotan Kepala Negara. Angka kematian per hari masih terbilang tinggi.
Jokowi telah memberi arahan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan seluruh pemerintah daerah. Dia menginstruksikan pemerintah daerah menyusun strategi menurunkan angka kematian.
"Urusan angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," tegas Jokowi.
Angka kematian ini membuat Indonesia menduduki peringkat kesembilan tertinggi untuk kematian kumulatif di dunia. Jumlah kematian mingguan Indonesia sebesar 8.784 kasus atau masih lebih dari 1.000 kematian per minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)