Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

IDI: Tracing di Bali Masih Rendah, Ada yang Menolak Isolasi

Antara • 04 Agustus 2021 22:26
Jakarta: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Bali, I Gede Putra Suteja, mengatakan tingkat tracing covid-19 di Bali masih rendah. Bahkan masih ada ditemukan individu-individu yang bergejala namun menolak melakukan isolasi.
 
"Realita yang terjadi sekarang adalah tracing rendah, satu pasien positif di-tracing 3-5 orang sedangkan WHO menyarankan 20-30 orang untuk tracing, sehingga ini memang agak berat. Tapi ada juga yang sudah bergejala tidak mau isolasi mandiri maupun terpusat," kata Suteja saat diskusi secara virtual, Rabu, 4 Agustus 2021.
 
Dia mengatakan terdapat 5.600 dokter di Bali, dengan 72 rumah sakit pemerintah maupun swasta serta 120 puskesmas yang melakukan penanganan covid-19. Pihaknya menyadari yang menjadi masalah saat ini adalah tempat isolasi terpusat yang hampir penuh dan terbatas, begitu juga ruang ICU di rumah sakit.

Dalam situasi saat ini, kata dia, ketersediaan tempat isolasi, ruang ICU, dan oksigen terbatas. Menurut dia, jumlah alat kesehatan yang ada dengan kebutuhan memang tidak seimbang, sehingga beberapa rekan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Satgas setempat memesan hingga ke luar daerah Bali.
 
"Selain persentase tracing rendah, kendala lainnya terjadi di masyarakat yang takut dibawa ke tempat isolasi karena tempatnya jauh. Jadi saya sampaikan bagaimana agar isolasi dalam ruang lingkung banjar atau desa. Kemudian mereka (masyarakat) juga dibantu kebutuhan hariannya," katanya.
 
Baca: Epidemiolog: Pemerintah Harus Ubah Persepsi Soal Bahaya Varian Delta
 
Menurut Suteja, dengan menyediakan tempat isolasi dalam ruang lingkup banjar atau desa bisa membantu agar tidak lagi terjadi penolakan untuk isolasi bagi individu yang bergejala. Sehingga, tidak lagi terpusat di lingkup kabupaten/kota hingga lintas wilayah.
 
Selain itu, capaian vaksinasi per hari ini, yaitu untuk tahap I ada 3.078.858 orang dengan capaian 102,76 persen dan vaksinasi tahap II tercapai 973.329 orang dengan capaian 32,49 persen. Dari pelaksanaan vaksinasi ini baik tahap pertama maupun kedua tidak ada ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat karena semua peserta vaksinasi telah melalui masa observasi setelah vaksin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan