"Sehingga, korban meninggal masih 334 orang dan korban hilang dalam pencarian tetap delapan orang," kata Asisten Daerah I Pemerintah Kabupaten Cianjur Arief Kurniawan dalam telekonferensi, Rabu, 7 Desember 2022.
Arief mengatakan pencarian korban secara masif dan aktif dihentikan mulai Selasa, 6 Desember 2022. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih mencari secara pasif dengan mengawasi dan memonitor operator alat-alat berat.
"Tapi SAR tetap menyiagakan tim hingga berakhir masa tanggap darurat pada 20 Desember 2022," ujar dia.
Arief juga memperbarui data pengungsi berdasarkan survei Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sebanyak 41.166 kepala keluarga (KK) telah disurvei.
"Dengan jumlah pengungsi 114.683 jiwa, (terdiri dari) pria 54.781 orang dan perempuan 59.902," papar dia.
Baca Juga: Kendaraan Pengangkut Bantuan Gempa Cianjur Ditabrak Bus, Satu Orang Tewas |
Arief menyebut penyandang disabilitas mencapai 147 orang. Kemudian, ibu hamil 1.640 orang dan lansia 7.452.
Sementara itu, rumah rusak yang tervalidasi mencapai 53.408. Rinciannya, rumah rusak berat 12.956 unit, rumah rusak sedang 15.196 unit, dan rumah rusak ringan 25.256 unit.
"Kerusakan fasilitas pendidikan 540 unit, tempat ibadah 272 unit, fasilitas kesehatan 18 unit, dan gedung kantor 17 unit," ucap Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id