ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

Satgas Pantau Akurasi Alat Uji Diagnostik untuk Pendeteksi Kasus Omicron

Ferdian Ananda • 05 Januari 2022 08:19
Jakarta: Ketersediaan alat uji yang murah, cepat, dan efektif menjadi kunci keberhasilan aktivitas masyarakat produktif agar aman covid-19. Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan jangan sampai alat uji yang digunakan berpeluang meloloskan orang yang positif, terlebih Omicron. 
 
"Munculnya varian Omicron seyogianya menjadi pelajaran bagi dunia dan Indonesia untuk terus memantau akurasi alat uji diagnostik yang beredar," kata Wiku dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022.
 
Indonesia menggunakan dua jenis alat uji. Pertama, rapid antigen yang banyak digunakan untuk keperluan skrining.

Kedua, uji berbasis nucleic acid amplification test (NAAT) seperti polymerase chain reaction (PCR), loopmediated isothermal amplification (LAMP), dan tes cepat molekuler (TCM) yang banyak digunakan sebagai alat peneguhan diagnosis. Alat ini memiliki kemampuan deteksi virus terutama yang menggunakan target gen S.
 
Baca:  Indonesia Disebut Sukses Pertahankan Tren Penurunan Kasus Covid-19
 
Wiku mengatakan kemampuan rapid antigen dalam mendeteksi varian Omicron masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Karena metode ini masih bisa mendeteksi adanya infeksi, namun kurang akurat.
 
Sementara alat uji berbasis NAAT seperti PCR, LAMP, dan TCM dapat mendeteksi virus dengan maksimal. Sejak awal pandemi, organisasi kesehatan dunia menyarankan alat uji berbasis NAAT yang memiliki target gen lebih dari 1. 
 
"Penting untuk diingat, tes NAAT yang hasilnya gagal mendeteksi gen S tersebut belum tentu merupakan varian Omicron dan tetap harus dilanjutkan dengan sekuensing," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan