Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggandeng sejumlah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) membahas pemerataan akses vaksin virus korona (covid-19). Mereka bertukar pikiran ihwal strategi memerangi virus berbahaya itu.
“Kerja sama ini merupakan kunci untuk mencapai akses yang merata akan obat dan vaksin covid-19 di negara anggota OKI,” kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Desember 2020.
Kerja sama itu dilakukan melalui workshop virtual yang diprakarsai BPOM. Workshop bertema "Enhancing Collaboration in Research, Manufacturing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States" itu digelar pada 9 sampai 10 Desember 2020.
Baca: Bio Farma Prediksi Vaksinasi Covid-19 Dimulai Februari 2021
Penny menyebut setiap negara memiliki badan regulator obat nasional atau national medicine regulatory authorities (NMRA), seperti BPOM. Badan regulator itu berperan penting memastikan ketersediaan vaksin di masing-masing negara.
“Karena ketersediaan dan keterjangkauan obat dan vaksin menjadi solusi penting untuk mengakhiri pandemi covid-19,” ujar dia.
Negara yang terlibat dalam kerja sama ini di antaranya Indonesia, Malaysia, Mesir, Arab Saudi, hingga Turki. Menurut Penny, kerja sama antarnegara menjadi keniscayaan. Pasalnya, belum ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan berakhirnya pandemi covid-19.
“Kita tidak memiliki pilihan selain bekerja sama dalam menghentikan penyebaran virus dan menemukan obat yang paling efektif,” tutur dia.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) menggandeng sejumlah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) membahas pemerataan akses
vaksin virus korona (
covid-19). Mereka bertukar pikiran ihwal strategi memerangi virus berbahaya itu.
“Kerja sama ini merupakan kunci untuk mencapai akses yang merata akan obat dan vaksin covid-19 di negara anggota OKI,” kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Desember 2020.
Kerja sama itu dilakukan melalui
workshop virtual yang diprakarsai BPOM.
Workshop bertema "
Enhancing Collaboration in Research, Manufacturing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member States" itu digelar pada 9 sampai 10 Desember 2020.
Baca:
Bio Farma Prediksi Vaksinasi Covid-19 Dimulai Februari 2021
Penny menyebut setiap negara memiliki badan regulator obat nasional atau
national medicine regulatory authorities (NMRA), seperti BPOM. Badan regulator itu berperan penting memastikan ketersediaan vaksin di masing-masing negara.
“Karena ketersediaan dan keterjangkauan obat dan vaksin menjadi solusi penting untuk mengakhiri pandemi covid-19,” ujar dia.
Negara yang terlibat dalam kerja sama ini di antaranya Indonesia, Malaysia, Mesir, Arab Saudi, hingga Turki. Menurut Penny, kerja sama antarnegara menjadi keniscayaan. Pasalnya, belum ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan berakhirnya pandemi covid-19.
“Kita tidak memiliki pilihan selain bekerja sama dalam menghentikan penyebaran virus dan menemukan obat yang paling efektif,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)