Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Covid-19 dan Malaria, Tantangan Besar PON XX Papua

Media Indonesia.com • 27 September 2021 16:24
Jakarta: Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua diselenggarakan pada 2 Oktober 2021. Penyelenggaraan vaksinasi gencar dilakukan, namun isu lain justru datang dari nyamuk malaria di beberapa titik penyelenggaraan PON XX Papua. Hal tersebut menjadi tantangan yang tak bisa dianggap enteng.
 
"Mengenai pengendalian penyakit malaria, kita (Kementerian Kesehatan) bersama Dinkes (Dinas Kesehatan) Papua sudah melakukan fogging ke seluruh venue," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, secara virtual setelah Rapat Tingkat Menteri (RTM) Penyelenggaraan PON XX Papua 2021, Senin, 27 September 2021.
 
Baca: PON Papua: Pelatih Sepatu Roda Sumut Terharu Atletnya Sabet Perak
 
Papua masih menjadi daerah dengan penderita penyakit malaria palng banyak di Indonesia. Dari peta sebaran Malaria 2019 yang dirilis Kementerian Kesehatan, terdapat 250 ribu kasus dan 86 persennya terdapat di Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan vaksinasi dosis penuh ke warga Papua di titik klaster penyelenggaraan PON. Pemerintah menargetkan vaksinasi 60 persen warga di titik lima kota yang menyelenggarakan PON yakni 648.622 orang.
 
"Setidaknya sudah dilakukan pemberian vaksin dosis pertama sebanyak 406.531 orang dengan total 62,7 persen. Untuk vaksin kedua sudah dilakukan di 253.474 orang atau 39 persen," kata Budi.
 
Budi menambahkan vaskinasi di tiga dari lima kota lokasi PON itu, yakni Kabupaten Merauke, Kota Jayapura, dan Kabupaten Mimika sudah melebihi target vaksinasi di atas 60 persen.
 
"Sedangkan Kabupate Jayapura sudah mencapai 57 persen dan Kabupaten Keerom sudah 54 persen. Kita sedang mengejar untuk kedua kabupaten tersebut mencapai target 60 persen," tutur Budi.
 
Sejalan dengan target dari Menkes Budi, penyaluran distribusi vaksin ke Papua dipastikan tak terkendala. Budi telah bekerja sama dengan Satgas Covid-19, Dinkes setempat, dan panitia penyelenggara PON Papua untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan.
 
"Mengenai peralatan yang sifatnya manual seperti alat screening maupun penggunaan aplikasi PeduliLindungi sudah diberikan sosialisasi, agar semuanya dapat dikoordinasi dengan baik dalam area-area venue," ucap Budi.
 
Menurut dia, hal tersebut sebagai bentuk seleksi masyarakat Papua untuk memasuki venue.
 
(Ilham Ananditya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan