Jakarta: Epidemolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan sekitar 80 juta orang Indonesia sudah pernah terinfeksi covid-19. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari jumlah kasus yang dicatat pemerintah.
"Nah prediksinya adalah bahwa ternyata dari pemodelan internasional yang sudah terinfeksi di Indonesia itu hampir 80 juta, besar sekali dibandingkan yang ditemukan pemerintah," kata Dicky dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurut dia, prediksi itu tidak mengagetkan bagi para epidemiolog. Sebab, penyebaran virus berbasis community transmition sudah terjadi di Tanah Air sejak April 2020. Penyebaran masih terjadi sampai sekarang meski jumlahnya turun drastis.
"Artinya, kita belum bisa menemukan sebagian besar kasus. Sehingga kalau ada estimasi sebanyak itu bukan hal yang mengagetkan," ucapnya.
Penularan melalui komunitas merupakan level terbawah dalam penyebaran virus. Level itu merupakan yang paling serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
Namun, kabar baiknya, lanjut Dicky, mayoritas pasien tidak bergejala dan itu membuat barier untuk komunitas, sehingga kasus berat menjadi tidak banyak. Ditambah lagi cakupan vaksinasi di Indonesia juga tergolong banyak.
Baca: Satgas: PPKM Tidak Berhenti Kendati Kasus Covid-19 Turun
"Ini juga menjadikan orang yang memiliki imunitas menurut saya sudah lebih dari kurang lebih 120 juta dan itu bermanfaat," ucap Dicky.
Epidemiolog pun mengapresiasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kebijakan ini dinilai efektif meredam lonjakan kasus khususnya di wilayah Jawa-Bali.
"Namun ini bukanlah suatu hal yang kita rayakan awal, Indonesia luas banyak pulau dan terutama di luar Jawa harus tetap waspada," tuturnya.
Jakarta: Epidemolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan sekitar 80 juta orang Indonesia sudah pernah terinfeksi
covid-19. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari jumlah kasus yang dicatat pemerintah.
"Nah prediksinya adalah bahwa ternyata dari pemodelan internasional yang sudah terinfeksi di Indonesia itu hampir 80 juta, besar sekali dibandingkan yang ditemukan pemerintah," kata Dicky dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurut dia, prediksi itu tidak mengagetkan bagi para epidemiolog. Sebab, penyebaran virus berbasis
community transmition sudah terjadi di Tanah Air sejak April 2020. Penyebaran masih terjadi sampai sekarang meski jumlahnya turun drastis.
"Artinya, kita belum bisa menemukan sebagian besar kasus. Sehingga kalau ada estimasi sebanyak itu bukan hal yang mengagetkan," ucapnya.
Penularan melalui komunitas merupakan level terbawah dalam penyebaran virus. Level itu merupakan yang paling serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
Namun, kabar baiknya, lanjut Dicky, mayoritas
pasien tidak bergejala dan itu membuat barier untuk komunitas, sehingga kasus berat menjadi tidak banyak. Ditambah lagi cakupan vaksinasi di Indonesia juga tergolong banyak.
Baca:
Satgas: PPKM Tidak Berhenti Kendati Kasus Covid-19 Turun
"Ini juga menjadikan orang yang memiliki imunitas menurut saya sudah lebih dari kurang lebih 120 juta dan itu bermanfaat," ucap Dicky.
Epidemiolog pun mengapresiasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kebijakan ini dinilai efektif meredam lonjakan kasus khususnya di wilayah Jawa-Bali.
"Namun ini bukanlah suatu hal yang kita rayakan awal, Indonesia luas banyak pulau dan terutama di luar Jawa harus tetap waspada," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)