Jakarta: Pemerintah menyusun strategi guna mencegah klaster covid-19 dari World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lomba balap motor itu bakal memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat.
“Ada SOP (standar operasional dan prosedur) protokol kesehatan yang disepakati,” kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Senin, 15 November 2021.
Nadia mengatakan SOP itu sudah diatur penyelenggara WSBK, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA). SOP tersebut berlaku bagi masyarakat yang hendak menonton langsung.
Berikut syarat dan ketentuan menonton WSBK 2021:
Penonton wajib membeli tiket melalui jalur resmi yang sudah ditentukan. Tiket bisa dipesan secara online melalui Tiket.com, Tiketmu.id, Tiketapasaja.com, Dyandratiket.com, dan Xplorin. Sementara pembelian secara offline dapat melalui ticket box yang ada di Bandara Internasional Lombok dan Epicentrum Mall Lombok.
Penonton di bawah umur 12 tahun dilarang memasuki area sirkuit.
Penonton sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi covid-19 sebelum memasuki area sirkuit
Penonton diwajibkan menunjukkan hasil swab polymerase chain reaction (PCR) dengan batas maksimal 2x24 jam atau hasil antigen maksimal 1x24 jam.
Penonton wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk menunjukkan hasil tes PCR atau antigen, serta menunjukkan sertifikat vaksinasi.
Penonton wajib melakukan scan QR code melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki area sirkuit.
Penonton yang belum terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi wajib menunjukkan sertifikat vaksin dan hasil swab PCR atau antigen dalam bentuk bukti fisik.
Baca: Disiplin Prokes dan Vaksinasi Kunci Menekan Covid-19 Jelang Nataru
Seluruh syarat dan ketentuan ketat itu bertujuan untuk meminimalisasi penyebaran covid-19. Penerapan prokes ketat juga berguna memberi kenyamanan dan keamanan bagi para penonton yang hadir secara langsung.
Nadia menyebut upaya lainnya, yakni mempercepat vaksinasi bagi masyarakat. Supaya semakin banyak orang yang terlindungi dari virus berbahaya itu.
Jakarta: Pemerintah menyusun strategi guna mencegah klaster
covid-19 dari
World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lomba balap motor itu bakal memperhatikan
protokol kesehatan dengan ketat.
“Ada SOP (standar operasional dan prosedur) protokol kesehatan yang disepakati,” kata juru bicara
vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kepada
Medcom.id, Senin, 15 November 2021.
Nadia mengatakan SOP itu sudah diatur penyelenggara WSBK, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA). SOP tersebut berlaku bagi masyarakat yang hendak menonton langsung.
Berikut syarat dan ketentuan menonton WSBK 2021:
- Penonton wajib membeli tiket melalui jalur resmi yang sudah ditentukan. Tiket bisa dipesan secara online melalui Tiket.com, Tiketmu.id, Tiketapasaja.com, Dyandratiket.com, dan Xplorin. Sementara pembelian secara offline dapat melalui ticket box yang ada di Bandara Internasional Lombok dan Epicentrum Mall Lombok.
- Penonton di bawah umur 12 tahun dilarang memasuki area sirkuit.
- Penonton sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi covid-19 sebelum memasuki area sirkuit
- Penonton diwajibkan menunjukkan hasil swab polymerase chain reaction (PCR) dengan batas maksimal 2x24 jam atau hasil antigen maksimal 1x24 jam.
- Penonton wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi untuk menunjukkan hasil tes PCR atau antigen, serta menunjukkan sertifikat vaksinasi.
- Penonton wajib melakukan scan QR code melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki area sirkuit.
- Penonton yang belum terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi wajib menunjukkan sertifikat vaksin dan hasil swab PCR atau antigen dalam bentuk bukti fisik.
Baca:
Disiplin Prokes dan Vaksinasi Kunci Menekan Covid-19 Jelang Nataru
Seluruh syarat dan ketentuan ketat itu bertujuan untuk meminimalisasi penyebaran covid-19. Penerapan prokes ketat juga berguna memberi kenyamanan dan keamanan bagi para penonton yang hadir secara langsung.
Nadia menyebut upaya lainnya, yakni mempercepat vaksinasi bagi masyarakat. Supaya semakin banyak orang yang terlindungi dari virus berbahaya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)