Jakarta: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan hingga kini belum ada laporan pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban tragedi Itaewon, Korea Selatan, Sabtu, 29 Oktober lalu. Ia berharap tak ada PMI yang ikut menjadi korban.
"Belum ada, sampai saat ini belum ada laporan ya (korban PMI dalam tragedi Itaewon)," kata Benny saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 31 Oktober 2022.
Beberapa bulan belakangan, BP2MI telah memberangkatkan 10.321 PMI ke Korea Selatan dalam program government to government (G to G). Para PMI tersebut bekerja di Korsel dan terbagi dalam bidang manufaktur dan perikanan.
BP2MI langsung berkoordinasi dengan perwakilan di Korea Selatan guna mengetahui ada atau tidaknya korban yang berasal dari Indonesia.
"Kita kerja sama dengan perwakilan kita di Korea Selatan. Nanti biasanya kita dapat laporan, ada warga Indonesia atau tidak. Sampai dengan saat ini tidak ada," kata Benny.
Benny mengimbau PMI yang sedang bekerja di Korea Selatan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Namun, tetap mengikuti aturan yang berlaku, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. Jadi tetaplah bekerja, jadilah pekerja yang taat, patuh pada perjanjian kerja dan undang undang berlaku," ujar Benny.
BP2MI kembali melepas keberangkatan 222 PMI program G to G ke Korea Selatan, Senin, 31 Oktober 2022. Dari 222 yang berangkat, 150 bekerja di bidang manufaktur dan 72 sisanya di bidang perikanan.
Jakarta: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan hingga kini belum ada laporan pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban
tragedi Itaewon, Korea Selatan, Sabtu, 29 Oktober lalu. Ia berharap tak ada PMI yang ikut menjadi korban.
"Belum ada, sampai saat ini belum ada laporan ya (korban PMI dalam tragedi Itaewon)," kata Benny saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 31 Oktober 2022.
Beberapa bulan belakangan, BP2MI telah memberangkatkan 10.321 PMI ke Korea Selatan dalam program
government to government (G to G). Para PMI tersebut bekerja di Korsel dan terbagi dalam bidang manufaktur dan perikanan.
BP2MI langsung berkoordinasi dengan perwakilan di Korea Selatan guna mengetahui ada atau tidaknya korban yang berasal dari Indonesia.
"Kita kerja sama dengan perwakilan kita di Korea Selatan. Nanti biasanya kita dapat laporan, ada warga Indonesia atau tidak. Sampai dengan saat ini tidak ada," kata Benny.
Benny mengimbau PMI yang sedang bekerja di Korea Selatan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Namun, tetap mengikuti aturan yang berlaku, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. Jadi tetaplah bekerja, jadilah pekerja yang taat, patuh pada perjanjian kerja dan undang undang berlaku," ujar Benny.
BP2MI kembali melepas keberangkatan 222 PMI program G to G ke Korea Selatan, Senin, 31 Oktober 2022. Dari 222 yang berangkat, 150 bekerja di bidang manufaktur dan 72 sisanya di bidang perikanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)