Bekasi: Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menyebut seluruh pos polisi yang dirusak perusuh demonstrasi penolakan hasil pemilu pada Rabu, 22 Mei 2019 selesai diperbaiki. Untuk diketahui, ada lima pos polisi yang dibakar pada peristiwa itu.
"Sudah selesai semua ya diperbaiki," kata Yusuf di Rest Area KM 39 Tol Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 8 Juni 2019.
Lima pos polisi itu yakni pos di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pos di Jalan Layang Slipi Jaya, pos di Jalan Cut Mutia, pos polisi di Tugu Tani dan pos polisi di Jalan Sabang. Perbaikan semua didanai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Iya dari Pemda semua (perbaikannya)," ujar Yusuf.
Baca juga: Polri Diminta Tak Kendur Usut Kerusuhan 22 Mei
Atas selesainya perbaikan pos itu, Yusuf menyebut personel lalu lintas sudah bisa melaksanakan kegiatan di lapangan. Pos itu juga berfungsi normal sebelum Idulfitri 1440 Hijriah.
"Selesai sebelum Lebaran kemarin dan sudah bisa dipergunakan," pungkas Yusuf.
Sebelumnya, sekelompok massa menggelar demo di depan Kantor Bawaslu. Mereka menolak hasil Pemilu 2019. Aksi yang berlangsung sejak Selasa, 21 Mei 2019, itu berujung ricuh.
Baca juga: Wiranto: Pelaku Skenario Pembunuhan Tokoh Harus Dihukum
Massa membakar ban serta menimpuki aparat keamanan yang menjaga demonstrasi. Massa juga merusak gerai cepat saji di pusat perbelanjaan Sarinah.
Kepolisian bertindak cepat dengan menangkap ratusan pembuat onar tersebut. Sebanyak 257 perusuh ditangkap pada 22 Mei 2019, sedangkan 185 orang lainnya ditangkap pada Kamis, 23 Mei 2019.
Para pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari massa perusuh. Mereka terpisah dari massa aksi damai yang berdemonstrasi di depan Bawaslu. Total, ada 442 perusuh yang ditangkap dan dijadikan tersangka.
Penangkapan dilakukan di beberapa titik kerusuhan. Ttik itu adalah Jalan MH Thamrin, depan Kantor Bawaslu, daerah Monumen Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Menteng, Slipi, dan Petamburan.
Polisi juga mengidentifikasi dua kelompok dari ratusan orang tersangka itu. Sebanyak dua orang berasal dari kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi dengan ISIS. Sementara itu, tiga orang lain juga diidentifikasi dari kelompok perusuh.
Bekasi: Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menyebut seluruh pos polisi yang dirusak perusuh demonstrasi penolakan hasil pemilu pada Rabu, 22 Mei 2019 selesai diperbaiki. Untuk diketahui, ada lima pos polisi yang dibakar pada peristiwa itu.
"Sudah selesai semua ya diperbaiki," kata Yusuf di Rest Area KM 39 Tol Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 8 Juni 2019.
Lima pos polisi itu yakni pos di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pos di Jalan Layang Slipi Jaya, pos di Jalan Cut Mutia, pos polisi di Tugu Tani dan pos polisi di Jalan Sabang. Perbaikan semua didanai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Iya dari Pemda semua (perbaikannya)," ujar Yusuf.
Baca juga: Polri Diminta Tak Kendur Usut Kerusuhan 22 Mei
Atas selesainya perbaikan pos itu, Yusuf menyebut personel lalu lintas sudah bisa melaksanakan kegiatan di lapangan. Pos itu juga berfungsi normal sebelum Idulfitri 1440 Hijriah.
"Selesai sebelum Lebaran kemarin dan sudah bisa dipergunakan," pungkas Yusuf.
Sebelumnya, sekelompok massa menggelar demo di depan Kantor Bawaslu. Mereka menolak hasil Pemilu 2019. Aksi yang berlangsung sejak Selasa, 21 Mei 2019, itu berujung ricuh.
Baca juga: Wiranto: Pelaku Skenario Pembunuhan Tokoh Harus Dihukum
Massa membakar ban serta menimpuki aparat keamanan yang menjaga demonstrasi. Massa juga merusak gerai cepat saji di pusat perbelanjaan Sarinah.
Kepolisian bertindak cepat dengan menangkap ratusan pembuat onar tersebut. Sebanyak 257 perusuh ditangkap pada 22 Mei 2019, sedangkan 185 orang lainnya ditangkap pada Kamis, 23 Mei 2019.
Para pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari massa perusuh. Mereka terpisah dari massa aksi damai yang berdemonstrasi di depan Bawaslu. Total, ada 442 perusuh yang ditangkap dan dijadikan tersangka.
Penangkapan dilakukan di beberapa titik kerusuhan. Ttik itu adalah Jalan MH Thamrin, depan Kantor Bawaslu, daerah Monumen Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Menteng, Slipi, dan Petamburan.
Polisi juga mengidentifikasi dua kelompok dari ratusan orang tersangka itu. Sebanyak dua orang berasal dari kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi dengan ISIS. Sementara itu, tiga orang lain juga diidentifikasi dari kelompok perusuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOW)