Ilustrasi air dalam kemasan. Pexels
Ilustrasi air dalam kemasan. Pexels

BPOM Peringatkan Produsen Terkait Kandungan Bromat

Achmad Zulfikar Fazli • 27 Februari 2024 23:11
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperingatkan perusahaan untuk menaati aturan keamanan pangan. BPOM memastikan bakal memberikan sanksi kepada perusahaan yang membandel.
 
"Sanksi tersebut dapat berupa penarikan produk dari peredaran hingga pencabutan izin edar," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
 
Hal tersebut disampaikan Noorman soal isu kandungan bromat berlebih pada salah satu produk air minum dalam kemasan (AMDK). Dalam unggahan di media sosial, mengungkapkan salah satu produk AMDK memiliki kandungan Bromat 58,8 mikrogram per liter.

Angka itu jauh melebihi ambang batas yang ditentukan BPOM, yakni 10 mikrogram per liter. BPOM belum menguji kandungan bromat tersebut.
 
"Terkait data kandungan Bromat pada AMDK yang beredar luas di media sosial, data tersebut bukan merupakan hasil pengujian BPOM," kata Noorman.
 
Menurut dia, hasul uji itu berasal dari laboratorium lain yang melakukan uji kesehatan pangan. Data itu kemudian diungkap ke publik.
 
Dia mengeklaim secara rutin mengawasi AMDK yang beredar di Indonesia. Dari hasil pengawasan itu, BPOM menyebut AMDK yang beredar masih memenuhi persyaratan keamanan dan mutu.
 
Menurut dia, BPOM selalu mengedepankan pembuktian ilmiah dan objektif dalam proses pengawasan peredaran obat dan makanan.
 
Baca juga: Beragam, Begini Cara Tahu Kemasan AMDK Paling Aman

Viral kandungan bromat yang melebihi ambang batas aman pada produk AMDK. Hal ini diungkapkan Gerald Vincent di media sosial melalui akun tiktok @geraldvincentt.
 
Dalam unggahannya, Gerald menyebut ada produk yang memiliki kandungan bromat sebesar 58,8 mikrogram per liter.
 
Sementara itu, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyebutkan orang yang mengonsumsi bromat dalam jumlah besar mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. 
 
Orang yang mengonsumsi bromat konsentrasi tinggi juga mengalami efek ginjal, efek sistem saraf dan gangguan pendengaran. Namun, orang-orang ini terpapar pada tingkat bromat ribuan kali lipat dari jumlah yang dihasilkan dari air minum pada standarnya.
 
Paparan bromat dalam jumlah besar dalam jangka waktu lama menyebabkan efek ginjal pada hewan laboratorium. Paparan bromat tingkat tinggi dalam jangka panjang juga menyebabkan kanker pada tikus.
 
Keberadaan bromat yang melebihi ambang batas juga pernah ditemukan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, China dan Saudi Arabia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan