Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriono melepas Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang akan mendaki Gunung Everest--Medcom.di/Achmad Zulfikar Fazli
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriono melepas Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang akan mendaki Gunung Everest--Medcom.di/Achmad Zulfikar Fazli

Tim WISSEMU Mulai Mendaki Gunung Everest

Achmad Zulfikar Fazli • 29 Maret 2018 14:28
Jakarta: Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriono melepas Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang akan mendaki Gunung Everest pada Maret-Juni 2018. Keduanya perempuan itu berasal dari The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU). 
 
Pendakian ini bertujuan untuk menaklukkan seven summits atau tujuh puncak tertinggi di tujuh benua berbeda.
 
Menurut dia, tak mudah mendaki Gunung Everest. Apalagi, suhu di puncak Everest dapat turun hingga -60 derajat celcius dengan angin yang mencapai >300 km/jam.

"Kita harus mengapresiasi apa yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan oleh WISSEMU mempertimbangkan tantangan yang dihadapi," kata Diaz dalam kegiatan #DengarYangMuda seri ke-7 sekaligus pelepasan dua pendaki dari WISSEMU di Sekretariat Negara, Jakata, Kamis, 29 Maret 2018.
 
Baca: Gorky, Pendaki Tunadaksa yang Berhasil Capai Empat Puncak Dunia
 
Pendakian ini juga akan menempatkan keduanya sebagai perempuan Indonesia pertama yang berhasil menaklukkan tujuh gunung tertinggi di tujuh benua berbeda.
 
WISSEMU sebelumnya telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua berbeda, yakni Puncak Jaya atau Cartensz Pyramid di Oseania, Elbrus di Eropa, Kilimanjaro di Afrika, Aconcagua di Amerika Selatan, Denali di Amerika Utara, dan Vinson Massif di Antartika. 
 
Diaz menyampaikan pelepasan ini sedianya dilakukan langsung Presiden Joko Widodo. Namun, Kepala Negara berhalangan hadir lantaran tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah.
 
"Presiden Joko Widodo menyambut baik kegiatan ini dan ingin menghadirinya, tetapi berhalangan akibat agenda kunjungan kerja," ujar dia.
 
Namun, lanjut Diza, Jokowi mendoakan WISSEMU agar berhasil mencapai cita-cita dan memenuhi mimpinya.
 
Ia juga berharap WISSEMU menjadi role model bagi generasi perempuan Indonesia berikutnya, seperti Susi Susanti, Dewi Sartika yang sukses pada bidangnya. "Dengan apa yang telah maupun yang akan dilakukan WISSEMU, suatu hari nanti nama keduanya mungkin akan sejajar dengan nama-nama besar tersebut," ucap dia.
 
Diaz mengaku telah menghubungi Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok maupun KJRI Indonesia di Kathmandu, Nepal terkait perjalanan WISSEMU. Ia yakin WISSEMU bisa meraih puncak Everest. "Nama kalian telah mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional," kata dia.
 
Sementara itu, Rektor Unpar Mangadar Situmorang berterima kasih kepada Presiden yang melalui Diaz telah memfasilitasi WISSEMU, termasuk kegiatan ini. Menurut dia, semangat dan pendampingan dari para senior Mahitala Unpar tentunya menjadi dukungan penting bagi setiap pencapaian WISSEMU.
 
"Semoga pendakian yang ketujuh ini berhasil baik sehingga dapat mengharumkan nama bangsa dan negara," ucap dia.
 
Dua pendaki WISSEMU juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah. Fransiska menyampaikan puncak Everest adalah puncak tertinggi di Asia maupun dunia dan menjadi penutup perjalanan WISSEMU menaklukkan seven summits.
 
"Kami memilih menggunakan rute utara yang melalui Tiongkok yang akan memakan waktu 
tempuh 57 hari. Tantangan terberat adalah tubuh untuk beradaptasi," kata Fransiska.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan