Jakarta: Sejumlah pemberitaan di kanal Nasional Medcom.id, pada Sabtu, 12 November 2022, menarik perhatian publik dan menjadi populer. Yakni perihal kasus covid-19 hingga gagal ginjal akut.
Berikut tiga berita populer di kanal Nasional Medcom.id, pada Sabtu, 12 November 2022:
1. Puncak Covid Varian XBB dan BQ Diperkirakan Terjadi pada November-Desember
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan bahwa puncak kasus covid varian XBB dan BQ ini akan terjadi pada November hingga awal Desember 2022.
"Ini karena tingkat penularannya cukup tinggi dibanding varian lain," ujar Ngabila saat dihubungi pada Sabtu, 12 November 2022.
Ngabila menyampaikan bahwa saat ini tren kasus terbaru adalah sekitar 2.000-2.500 kasus. Namun mayoritas hanya bergejala ringan maupun tanpa gejala. Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik karena peningkatan kasus ini. Selengkapnya baca di sini.
2. Waspada! Kasus Covid-19 Mingguan Meningkat Hingga 47,2%
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan kasus covid-19 mingguan Indonesia meningkat. Masyarakat diimbau memperketat disiplin protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi covid-19.
"Dalam satu minggu ini kasus konfirmasi mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen," kata juru bicara Kemenkes M Syahril dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 November 2022.
Syahril mengatakan subvarian BA.4 dan BA.5 masih mendominasi lonjakan kasus. Sedangkan subarian XBB mulai terlihat di pertengahan Oktober. Selengkapnya baca di sini.
3. Kasus Gagal Ginjal Akut, Perusahaan Farmasi Bisa Jadi Tersangka Bila Terbukti Lalai
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengatakan perusahaan farmasi bisa jadi tersangka dalam kasus gagal ginjal akut. Hal itu bila mereka terbukti tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
"Tidak menutup kemungkinan (jadi tersangka) apabila dia tidak memastikan bahan baku tambahan atau bahan baku aktif," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dihubungi, Sabtu, 12 November 2022.
Pipit mengatakan perusahaan farmasi sejatinya mengecek dan memastikan setiap kandungan obat. Supaya produknya aman dikonsumsi masyarakat. Selengkapnya baca di sini.
Jakarta: Sejumlah pemberitaan di kanal
Nasional Medcom.id, pada Sabtu, 12 November 2022, menarik perhatian publik dan menjadi populer. Yakni perihal kasus covid-19 hingga gagal ginjal akut.
Berikut tiga berita populer di kanal Nasional Medcom.id, pada Sabtu, 12 November 2022:
1. Puncak Covid Varian XBB dan BQ Diperkirakan Terjadi pada November-Desember
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan bahwa puncak kasus covid varian XBB dan BQ ini akan terjadi pada November hingga awal Desember 2022.
"Ini karena tingkat penularannya cukup tinggi dibanding varian lain," ujar Ngabila saat dihubungi pada Sabtu, 12 November 2022.
Ngabila menyampaikan bahwa saat ini tren kasus terbaru adalah sekitar 2.000-2.500 kasus. Namun mayoritas hanya bergejala ringan maupun tanpa gejala. Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik karena peningkatan kasus ini.
Selengkapnya baca di sini.
2. Waspada! Kasus Covid-19 Mingguan Meningkat Hingga 47,2%
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan kasus covid-19 mingguan Indonesia meningkat. Masyarakat diimbau memperketat disiplin protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi covid-19.
"Dalam satu minggu ini kasus konfirmasi mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen," kata juru bicara Kemenkes M Syahril dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 November 2022.
Syahril mengatakan subvarian BA.4 dan BA.5 masih mendominasi lonjakan kasus. Sedangkan subarian XBB mulai terlihat di pertengahan Oktober.
Selengkapnya baca di sini.
3. Kasus Gagal Ginjal Akut, Perusahaan Farmasi Bisa Jadi Tersangka Bila Terbukti Lalai
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengatakan perusahaan farmasi bisa jadi tersangka dalam kasus gagal ginjal akut. Hal itu bila mereka terbukti tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
"Tidak menutup kemungkinan (jadi tersangka) apabila dia tidak memastikan bahan baku tambahan atau bahan baku aktif," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dihubungi, Sabtu, 12 November 2022.
Pipit mengatakan perusahaan farmasi sejatinya mengecek dan memastikan setiap kandungan obat. Supaya produknya aman dikonsumsi masyarakat.
Selengkapnya baca di sini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)