Diorama peristiwa G30S/PKI di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta. MI/Ramdani
Diorama peristiwa G30S/PKI di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta. MI/Ramdani

Fakta di Balik Kata PKI dalam Peringatan G30S

Sri Yanti Nainggolan • 29 September 2022 09:58
Jakarta: Peringatan 30 September 1965 (G30S) selalu diikuti kata Partai Komunis Indonesia (PKI). Ini berhubungan dengan aktor utama dalam peristiwa tersebut. 
 
Konflik yang terjadi di berbagai pihak di sekitar Soekarno yang kala itu menjabat sebagai presiden dan kepala pemerintahan, dianggap sebagai penyebab terjadinya gerakan 30 September 1965 atau G30S. Namun, peristiwa tersebut tak ada kaitannya dengan PKI.
 
Ahli sejarah Anhar Gonggong mengatakan kata 'PKI' disematkan setelah pemerintahan Orde Baru berdiri dan menguasai situasi. Saat itu, Soeharto mengatakan dalang G30S, Letkol Untung, merupakan anak buahnya. Ia tahu betul selama ini Untung dibina PKI.

"Harus diketahui gerakannya itu gerakan 30 September 1965, tanpa PKI. Baru dikaitkan ketika Soeharto mengatakan dalang G30S, Untung ini adalah PKI," kata Anhar saat dihubungi. 
 
Fakta di Balik Kata PKI dalam Peringatan G30S
Sejarawan Anhar Gonggong. Foto: MI/Arya Manggala
 

PKI terlibat dalam peristiwa G30S

Namun, Anhar menjelaskan penyematan PKI dalam kejadian tersebut tak sepenuhnya salah. Bagi Orde Baru, hal tersebut merupakan fakta otentik. Anhar juga meyakini PKI memang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965.
 
"Dilihat situasi saat itu, saya percaya PKI memang terlibat. Sampai sejauh mana keterlibatannya? Itu harus diteliti lagi," kata dia.
 
Baca: Apa Itu Paham Komunis yang Dianut PKI?
 

Peristiwa G30S/PKI sudah diprediksi

Anhar mengatakan kejadian G30S sudah lama diprediksi. Sebab, kondisi Indonesia pada 1962 hingga 1964 sudah merujuk pada aksi tersebut. Kala itu, banyak pertengkaran dan permainan kekuatan politik terjadi di Indonesia.
 
"Penyerangan orang Islam di Kanigoro, Gerwani menyerbu dan membunuh Gubernur Jawa Timur Wiyono, itu terjadi betul. Sudah gejala seperti itu (G30S)," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan