Jakarta: Kebijakan pemerintah dalam menangani covid-19 disebut on the track atau sesuai rencana. Salah satu indikatornya adalah kasus covid-19 yang terus menurun.
Pertengahan Juni lalu, gelombang kedua covid-19 sempat melanda Indonesia. Puncaknya terjadi pada pertengahan Juli. Saat itu, penambahan kasus harian bisa lebih dari 40 ribu.
Pada 3 Juli, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hingga kini, PPKM terus diperpanjang.
Pada Agustus, kasus covid-19 mulai terlihat menurun. Pada tiga hari terakhir ini, penambahan kasus harian covid-19 terus di bawah 10 ribu.
"Saya kira kebijakan pemerintah on the track dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong, bergandengan tangan penuh kesabaran," kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, Selasa, 7 September 2021.
Menurutnya, pekerjaan rumah pemerintah yang cukup menantang adalah mengurangi risiko kematian. Kebijakan lain yang harus diambil adalah dengan membangun isolasi terpusat dan meningkatkan cakupan program vaksinasi.
Dia juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat tidak boleh berpuas diri atas penurunan kasus covid-19 belakangan ini. Sebab, kasus covid-19 bisa saja kembali meledak jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
"Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan covid-19," katanya.
Dia mengatakan butuh waktu untuk mengubah perilaku masyarakat agar terus menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi. "Perlu kita ingatkan bahwa PPKM itu untuk menyelamatkan seluruh masyarakat. Jadi, kita butuh kesabaran," ujar dia.
Menurut Rahmad, masyarakat perlu menjadi agen untuk menyukseskan PPKM. Semakin rakyat bergotong-royong, potensi Indonesia keluar dari kondisi ini semakin besar.
"Kepada orang-orang yang masih menolak PPKM, bangsa kita ini menjadi contoh banyak negara, terutama Malaysia. Terbukti kita mampu mengendalikan bersama," kata Rahmad.
Gencarkan vaksinasi dosis kedua
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan vaksinasi dosis kedua. Ini terlihat dari upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan Kodim 0504.
Menggandeng pihak swasta, vaksinasi di Jaksel dilakukan selama tiga hari pada akhir pekan lalu. Lebih dari seribu dosis vaksin telah disuntikkan untuk warga DKI Jakarta.
Vaksinasi tersebut bertujuan untuk memberi perlindungan kepada warga DKI Jakarta dan membantu percepatan target kekebalan komunal. Vaksinasi ini diselenggarakan di Balai Sarwono, Cilandak.
"Tercatat 1.500 peserta telah divaksin dalam program ini. Mulai dari masyarakat berusia 12 tahun hingga lansia,” kata Komandan Kodim 0504, Kolonel Inf Jamaludin dalam program Newsline Metro TV, Senin, 6 September 2021.
Jamaludin mengatakan TNI akan terus menggencarkan program vaksinasi. Hal ini sebagai upaya mengejar target minimal 70 persen masyarkat tervaksinasi.
"Sampai saat ini target vaksinasi di Jakarta Selatan, khususnya yang memiliki KTP DKI, sudah mencapai 64 persen. Saya melihat sudah cukup merata," kata Jamaludin. (Taris Dwi Aryani)
Jakarta: Kebijakan pemerintah dalam menangani covid-19 disebut
on the track atau sesuai rencana. Salah satu indikatornya adalah kasus covid-19 yang terus menurun.
Pertengahan Juni lalu, gelombang kedua covid-19 sempat melanda Indonesia. Puncaknya terjadi pada pertengahan Juli. Saat itu, penambahan kasus harian bisa lebih dari 40 ribu.
Pada 3 Juli, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hingga kini, PPKM terus diperpanjang.
Pada Agustus, kasus covid-19 mulai terlihat menurun. Pada tiga hari terakhir ini, penambahan kasus harian covid-19 terus di bawah 10 ribu.
"Saya kira kebijakan pemerintah
on the track dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong, bergandengan tangan penuh kesabaran," kata Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, Selasa, 7 September 2021.
Menurutnya, pekerjaan rumah pemerintah yang cukup menantang adalah mengurangi risiko kematian. Kebijakan lain yang harus diambil adalah dengan membangun isolasi terpusat dan meningkatkan cakupan program vaksinasi.
Dia juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat tidak boleh berpuas diri atas penurunan kasus covid-19 belakangan ini. Sebab, kasus covid-19 bisa saja kembali meledak jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
"Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan covid-19," katanya.
Dia mengatakan butuh waktu untuk mengubah perilaku masyarakat agar terus menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi. "Perlu kita ingatkan bahwa PPKM itu untuk menyelamatkan seluruh masyarakat. Jadi, kita butuh kesabaran," ujar dia.