Jakarta: Pelaku teror makanan ringan wafer bercampur potongan benda tajam di Jember, Jawa Timur, berhasil ditangkap. Pelaku berinisial AG ,43, memberi pengakuan yang mengejutkan.
AG mengaku aksinya itu dilakukan untuk syarat menolak bala. Pasalnya, ia juga kerap mendapatkan kiriman serupa dari orang tidak dikenal.
“Motif dari pelaku untuk tolak balak, pelaku sendiri juga mengaku jika dirinya sering mendapat kiriman serupa dari orang tidak dikenal, sehingga pelaku berbuat demikian agar dirinya tidak mengalami sial," ujar Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Selasa, 3 Agustus 2021.
Modusnya, setelah membeli wafer, membuka bungkusnya dan menyisipkan silet maupun benda tajam berbahaya lain. Lalu dia meletakkan di jalan agar diambil orang.
“Kebetulan yang mengambil anak-anak,” kata Komang.
Peristiwa teror dilakukan pelaku pada Sabtu, 31 Juli 2021. Seorang anak berusia 6 tahun didatangi pria tidak dikenal dan bermaksud memberikan tiga buah makanan ringan berupa wafer. Namun, anak tersebut enggan menerima pemberiannya.
"Karena tidak mau, pelaku melempar begitu saja ke teras rumah anak tersebut yang merupakan rumah Pak Yasin dan langsung pergi meninggalkan TKP," katanya.
Sang bocah sempat menunjukkan makanan tersebut kepada kakaknya. Makan tersebut dibuka dan dicicipi, namun langsung dimuntahkan karena merasakan benda keras di dalam makanan ringan. Beruntung makanan tidak sampai tertelan.
Ibu dari anak tersebut menemukan benda tajam di dalam makanan tersebut. Keluarga melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polsek Patrang.
"Usai menerima laporan, polisi langsung melaksanakan pengecekan TKP dan mengamankan barang bukti, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ujarnya.
Jakarta: Pelaku
teror makanan ringan wafer bercampur potongan benda tajam di Jember, Jawa Timur, berhasil ditangkap. Pelaku berinisial AG ,43, memberi pengakuan yang mengejutkan.
AG mengaku aksinya itu dilakukan untuk syarat
menolak bala. Pasalnya, ia juga kerap mendapatkan kiriman serupa dari orang tidak dikenal.
“Motif dari pelaku untuk tolak balak, pelaku sendiri juga mengaku jika dirinya sering mendapat kiriman serupa dari orang tidak dikenal, sehingga pelaku berbuat demikian agar dirinya tidak mengalami sial," ujar Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Selasa, 3 Agustus 2021.
Modusnya, setelah membeli wafer, membuka bungkusnya dan menyisipkan silet maupun benda tajam berbahaya lain. Lalu dia meletakkan di jalan agar diambil orang.
“Kebetulan yang mengambil anak-anak,” kata Komang.
Peristiwa teror dilakukan pelaku pada Sabtu, 31 Juli 2021. Seorang anak berusia 6 tahun didatangi pria tidak dikenal dan bermaksud memberikan tiga buah makanan ringan berupa wafer. Namun, anak tersebut enggan menerima pemberiannya.
"Karena tidak mau, pelaku melempar begitu saja ke teras rumah anak tersebut yang merupakan rumah Pak Yasin dan langsung pergi meninggalkan TKP," katanya.
Sang bocah sempat menunjukkan makanan tersebut kepada kakaknya. Makan tersebut dibuka dan dicicipi, namun langsung dimuntahkan karena merasakan benda keras di dalam makanan ringan. Beruntung makanan tidak sampai tertelan.
Ibu dari anak tersebut menemukan benda tajam di dalam makanan tersebut. Keluarga melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polsek Patrang.
"Usai menerima laporan, polisi langsung melaksanakan pengecekan TKP dan mengamankan barang bukti, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)