Sebanyak lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Dok. Istimewa.
Sebanyak lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Dok. Istimewa.

Semua Kader PBNU Dilarang Bekerja Sama dengan Lembaga Terafiliasi Israel

M Rodhi Aulia • 21 Juli 2024 11:18
Jakarta: Pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzoc berbuntut panjang. Pertemuan itu berbuah penegasan semua kader NU di bawah PBNU dilarang bekerja sama dengan semua lembaga terafiliasi dengan Israel.
 
PBNU sebenarnya sudah mengeluarkan surat edaran pada 2021 silam atau di era kepemimpinan KH Said Aqil Siroj. Surat tersebut bernomor 4207/C.1.034/09/2021 tanggal 13 Shafar 1443 H/20 September 2021 M.
 
Kini, PBNU di bawah komando KH Yahya Cholil Staquf kembali menegaskan surat tersebut berlaku. Penegasan ini disampaikan melalui surat nomor 2020/PB.03/A.1.03.08/99/07/2024.

Baca juga: Bertemu Presiden Israel, Stafsus Pj Bupati Kudus Diberhentikan
 
Semua kader NU dilarang bekerja sama dengan Institut Leimena, Institute for Global Engagement (IGE), dan American Jewish Committee (AJC).
 
"Dengan ini kami tegaskan bahwa instruksi untuk menghentikan dan/atau menangguhkan semua program/proyek kerja sama yang berhubungan dengan Institut Leimena, Institute for Global Engagement (IGE), dan American Jewish Committee (AJC), baik yang masih dalam rencana maupun yang sedang berjalan, tidak pernah dicabut dan masih berlaku hingga saat ini," bunyi surat edaran dikutip dari laman resmi NU, Minggu 21 Juli 2024.
 
Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni mengakui penegasan ini lantaran ulah lima Nahdliyin tersebut. Pihaknya harus mengingatkan semua pihak berkaitan dengan PBNU untuk mematuhi surat edaran tersebut.
 
"PBNU sekarang hanya menegaskan kembali me-remind seluruh jajaran struktural Nahdlatul Ulama baik itu pengurus wilayah, pengurus cabang sampai ke paling bawah. Termasuk ke Banom dan lembaga-lembaga di lingkungan NU termasuk perguruan tinggi, pondok-pondok pesantren atau madrasah lain itu masih terikat keputusan PBNU," tegas Amin.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan