Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi/Medcom.id/Sunaholomi
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi/Medcom.id/Sunaholomi

Kemenkes Bantah Varian Omicron Sudah Masuk Bekasi, Begini Awal Mula Isu Muncul

Sri Yanti Nainggolan • 08 Desember 2021 21:31
Jakarta: Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi laporan temuan kasus Omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ia menegaskan berita tersebut tidak benar.
 
"Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini," kata Siti Nadia Tarmizi dilansir dari Antara, Rabu, 8 Desember 2021. 
 
Nadia mengatakan pihaknya telah mendalami informasi tersebut kepada petugas laboratorium di wilayah setempat atas adanya laporan empat warga yang terpapar Omicron.

"Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien yang terpapar covid-19 untuk mengantisipasi secara dini Omicron maupun varian terbaru SARS-CoV-2 di Tanah Air," tegas Nadia.
 
Ia menambahkan, saat ini sudah ada 11 unit mesin genom sekuensing. Sejumlah alat tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat deteksi varian baru covid-19, termasuk varian Omicron.
 
Baca: Dinkes DKI Sebut Omicron Berpeluang Masuk Sebelum Terdeteksi
 
Selain itu, upaya mengantisipasi importasi varian baru covid-19 juga dilakukan melalui pengetatan pengawasan bagi setiap pelaku perjalanan internasional.
 
Sebelumnya, laporan terkait temuan Omicron disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti melalui salah satu media massa online yang menyatakan terdapat empat warga DKI Jakarta dinyatakan terpapar varian Omicron berdasarkan pemeriksaan sampel di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Namun, berita tersebut telah dicabut. 

Klarifikasi Dinkes tentang isu kasus Omicron di Bekasi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti menyangkal berita tersebut. Ia memastikan infomasi yang dikutip wartawan yang mengutip paparannya dengan camat-camat di ruang rapat Bupati Bekasi salah presepsi dan tidak benar.
 
"Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi bukan juga yang positif Omicron," ucap Sri Enny melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Desember 2021. 
 
Ia menambahkan, mereka adalah warga Jakarta. Kejadian itu juga terjadi pada 23 November 2021 dimana mereka sudah selesai karantina di Wisma Atlet. 
 
Ia menjelaskan berita yang pertama ditanyakan wartawan dan dijelaskan ceritanya. "Tidak ada yang mengatakan itu Omicron," tambah Sri Enny. 
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti. Foto: Diskominfosantik Kabupaten Bekasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti. Foto: Diskominfosantik Kabupaten Bekasi
 
Hal senada disampaikan Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh. Ia memastikan tidak ada temuan kasus varian Omicron.
 
"Zero case (nol kasus) tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," kata Masrikoh, Rabu.
 
Dia mengatakan 42 kasus aktif di wilayahnya per hari ini seluruhnya merupakan kasus covid-19, tidak ada varian baru virus yang dimaksud. Jumlah kasus aktif itu pun mengalami penurunan dari 48 kasus sehari sebelumnya.
 
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru, infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," beber Masrikoh. 

Penjelasan Dinkes soal munculnya isu Omicron di Bekasi

Masrikoh menjelaskan temuan kasus positif itu bermula saat 20 Warga Negara Asing (WNA) bersama tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) tiba dari luar negeri di terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.
 
Sesuai kebijakan pemerintah,19 warga di antaranya melakukan kewajiban tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.
 
"Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," kata Masrikoh. 
 
Pihaknya mengaku persoalan ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan pendataan langsung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan