Tangkapan layar Metro TV
Tangkapan layar Metro TV

Metro Pagi Primetime

Tahan Bepergian meski Kasus Covid-19 Terus Menurun

MetroTV • 14 September 2021 09:35
Jakarta: Jangan lengah dulu! Meski kasus covid-19 di Indonesia terus menurun, masyarakat diminta untuk tetap menahan untuk bepergian.
 
"Rasanya agar berperilaku aman dan hati-hati, protokol kesehatan dan pembatasan pergerakan tetap harus terus dilakukan," kata epidemiolog Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad, Selasa, 14 September 2021.
 
Senin, 13 September, penambahan kasus baru tercatat 2.577 orang, terendah sejak Juli. Saat kasus terus menurun, masyarakat diimbau jangan sampai kebablasan menyikapi kondisi tersebut karena selalu ada potensi kasus naik lagi.

Menurut Riris, kasus covid-19 memang seharusnya terus menurun. "Setelah melakukan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) cukup panjang, ya harusnya kemudian menurun,” katanya.
 
Riris mengatakan penurunan kasus covid-19 karena kombinasi antara kebijakan PPKM dengan program vaksinasi yang terus pemerintah jalankan. Dua hal itu akan semakin maksimal bila masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan.
 
"PPKM memang fokusnya pada pengaturan mobilitas. Sekarang tinggal pengaturan mobilitasnya seberapa ketat yang kemudian menggunakan level-level PPKM-nya,” imbuhnya.
 
Menurut Riris, penegakan tegas yang konsisten tetap perlu diberlakukan bagi masyarakat yang melanggar. Tindakan tegas bisa mempercepat penurunan kasus covid-19. “Kalau melanggar, ya tentu dapat dilakukan denda atau sanksi apa pun itu. Kalau yang melakukan (disiplin) ya diapresiasi,” ujarnya.
 
Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang PPKM sampai 20 September. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan terus memberlakukan PPKM di wilayah Jawa dan Bali, maupun di luar kedua pulau itu dengan evaluasi setiap pekan.
 
"Arahan Presiden, perintah kepada kami kita tidak akan mengakhiri PPKM ini sampai betul-betul covid-19 ini terkendali. Karena PPKM ini salah satu alat kita yang paling penting," kata Luhut.
 
Luhut mewanti-wanti masyarakat di wilayah yang mengalami penurunan level PPKM. Jangan sampai terjadi euforia yang akan menimbulkan masalah. Euforia berlebihan berbahaya karena bisa membuat kasus kembali meningkat.
 
"Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan euforia dari masyarakat yang tidak disertai protokol kesehatan, implementasi PeduliLindungi. Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya," ujar Luhut.
 
Pada rapat bersama DPR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga memperingatkan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan. Data yang dihimpun Kemenkes, sebanyak 3.830 orang positif covid-19 masih beraktivitas di fasilitas publik. Temuan ini terdeteksi dari aplikasi PeduliLindungi.
 
"Sudah ada 25 juta yang mengakses PeduliLindungi, pas saya lihat masih saja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam,” ujar Budi dalam program Metro Pagi Primetime Metro TV, Selasa, 14 September 2021.
 
Pada aplikasi PeduliLindungi terdapat beberapa kriteria status vaksinasi dan infeksi covid-19. Yaitu, hijau untuk yang sudah dua kali vaksin, kuning untuk satu kali vaksin, merah untuk yang belum vaksin, dan hitam untuk yang positif covid-19.
 
Dari hasil scan aplikasi PeduliLindungi, sebanyak 3.161 orang berkategori hitam mengunjungi mal, 43 orang memasuki bandara, 63 orang beraktivitas di stasiun, dan 55 orang mengunjungi restoran.
 
Budi menyesalkan masih banyak orang yang positif covid-19 namun masih berada di ruang publik, bukan mengisolasikan diri di rumah masing-masing. Oleh karena itu, Kemenkes kini tengah melacak pergerakan orang-orang dengan kategori hitam untuk segera diambil tindakan. (Nabila Safarina)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan