Dokter dari Universitas Diponegoro Alexandra Clarin Hayes. Medocm.id/Theofilus Ifan Sucipto
Dokter dari Universitas Diponegoro Alexandra Clarin Hayes. Medocm.id/Theofilus Ifan Sucipto

Masyarakat Diminta Tak Pilih-pilih Merek Vaksin Covid-19

Theofilus Ifan Sucipto • 22 November 2021 11:39
Jakarta: Dokter dari Universitas Diponegoro Alexandra Clarin Hayes meminta masyarakat tak pilih-pilih merek vaksin covid-19. Semua merek yang beredar sudah dipastikan keamanan dan khasiatnya.
 
“Tidak perlu membanding-bandingkan vaksin satu dengan yang lainnya karena semua vaksin yang sudah di-approve baik untuk masyarakat indonesia,” kata Alexandra dalam YouTube FMB9ID_IKP, Senin, 22 November 2021.
 
Alexandra mengatakan vaksin covid-19 yang beredar di Indonesia sudah melalui tahap uji klinis. Kemudian mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Alexandra menyebut setiap jenis vaksin memiliki beberapa perbedaan. Mulai metode pembuatan, interval pemberian tahap 1 dan 2, hingga efek samping. Namun, perbedaan itu tidak mengurangi keamanan dan khasiat vaksin.
 
“Yang penting tetap menjaga prokes (protokol kesehatan) agar tubuh bisa membentuk imunitas dengan baik dari vaksin tersebut,” papar dia.

Progres vaksinasi melambat

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan progres vaksinasi Indonesia melambat. Padahal, sejumlah daerah mengalami peningkatan kasus dan semakin banyak pasien covid-19 di rumah sakit.
 
“Sayangnya laju vaksinasi mengalami penurunan selama tujuh minggu terakhir,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi, Selasa, 16 November 2021.
 
Penurunan tersebut utamanya terjadi pada vaksin merek Sinovac. Hal tersebut tidak dibarengi percepatan vaksinasi dari merek lain, seperti Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Sinopharm.
 
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan penyebab laju vaksinasi menurun dalam tujuh minggu terakhir. Penurunan terjadi lantaran masyarakat pilih-pilih jenis vaksin.
 
“Banyak masyarakat yang tidak mau divaksin dengan jenis atau merek vaksin tertentu,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual, Kamis, 18 November 2021.
 
Baca: IDI: Vaksin Booster Aman bagi Lansia yang Sudah 2 Kali Disuntik

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan