Jakarta: Efek samping akibat vaksinasi covid-19 normal terjadi. Sama halnya seperti imunisasi terhadap bayi yang bisa menyebabkan efek samping.
Efek samping disebabkan tubuh sedang melawan atau membiasakan diri dengan vaksin. Normalnya, efek samping akibat vaksin hilang 1-3 hari.
Beberapa orang mungkin tidak merasakan efek samping apapun. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara untuk meredakan efek samping yang timbul akibat vaksin covid-19.
Efek samping lokal yang biasa terjadi yakni nyeri, pegal, kemerahan, dan bengkak pada tempat yang divaksin. Untuk mengatasi efek samping ini, kamu bisa kompres tempat suntikan dengan air dingin. Ini akan meminimalisasi rasa sakit dan bengkak.
Kamu juga tetap harus beraktivitas normal dan sering menggerakan lenganmu. Ini akan membantu mengurangi bengkak dan pegal pada lengan yang divaksin.
Baca: 20 Karyawan Pabrik Garmen di Brebes Positif Covid-19
Sementara itu, efek samping umum adalah efek samping yang dirasakan seluruh tubuh. Efek samping umum akibat vaksin covid-19 antara lain, lebih cepat lelah, sakit kepala, pusing, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.
Untuk meredakan efek samping itu, kamu perlu meminum obat sesuai dengan efek yang dirasakan. Contoh, kamu merasakan demam dan sakit kepala maka kamu bisa membeli parasetamol untuk meredakan gejala itu.
Obat-obatan terbutki bisa mengurangi atau menghilangkan gejala yang timbul akibat vaksin covid-19. Kamu juga harus menjaga pola makan sehat dan minum air putih sebanyak 2 liter sehari.
Tidak direkomendasikan minum obat sebelum menerima vaksin untuk mencegah timbulnya efek samping. Selain itu, efek samping yang berlebihkan harus dicurigai. Kamu harus segera menghubungi dokter bila reaksi vaksin sudah tidak normal.
Semisal, muncul bintik atau ruam kemerahan di sekitar lokasi suntik vaksin covid-19 yang memburuk setelah 24 jam. Maupun, efek smaping tidak mereda selama beberapa hari. Periksakan ke dokter sehingga dapat ditangani lebih lanjut.
Baca: 6 Perilaku Baru yang Menempel karena Covid-19
Jakarta: Efek samping akibat
vaksinasi covid-19 normal terjadi. Sama halnya seperti imunisasi terhadap bayi yang bisa menyebabkan efek samping.
Efek samping disebabkan tubuh sedang melawan atau membiasakan diri dengan vaksin. Normalnya, efek samping akibat vaksin hilang 1-3 hari.
Beberapa orang mungkin tidak merasakan efek samping apapun. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara untuk meredakan efek samping yang timbul akibat vaksin
covid-19.
Efek samping lokal yang biasa terjadi yakni nyeri, pegal, kemerahan, dan bengkak pada tempat yang divaksin. Untuk mengatasi efek samping ini, kamu bisa kompres tempat suntikan dengan air dingin. Ini akan meminimalisasi rasa sakit dan bengkak.
Kamu juga tetap harus beraktivitas normal dan sering menggerakan lenganmu. Ini akan membantu mengurangi bengkak dan pegal pada lengan yang divaksin.
Baca: 20 Karyawan Pabrik Garmen di Brebes Positif Covid-19
Sementara itu, efek samping umum adalah efek samping yang dirasakan seluruh tubuh. Efek samping umum akibat vaksin covid-19 antara lain, lebih cepat lelah, sakit kepala, pusing, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.
Untuk meredakan efek samping itu, kamu perlu meminum obat sesuai dengan efek yang dirasakan. Contoh, kamu merasakan demam dan sakit kepala maka kamu bisa membeli parasetamol untuk meredakan gejala itu.
Obat-obatan terbutki bisa mengurangi atau menghilangkan gejala yang timbul akibat vaksin covid-19. Kamu juga harus menjaga pola makan sehat dan minum air putih sebanyak 2 liter sehari.
Tidak direkomendasikan minum obat sebelum menerima vaksin untuk mencegah timbulnya efek samping. Selain itu, efek samping yang berlebihkan harus dicurigai. Kamu harus segera menghubungi dokter bila reaksi vaksin sudah tidak normal.
Semisal, muncul bintik atau ruam kemerahan di sekitar lokasi suntik vaksin covid-19 yang memburuk setelah 24 jam. Maupun, efek smaping tidak mereda selama beberapa hari. Periksakan ke dokter sehingga dapat ditangani lebih lanjut.
Baca: 6
Perilaku Baru yang Menempel karena Covid-19 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
