Brebes: Sebanyak 20 karyawan pabrik garmen di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dinyatakan positif saat menjalani tes antigen covid-19. Para karyawan tersebut kini menjalani isolasi.
Puluhan orang yang dinyatakan positif antigen itu adalah karyawan PT Daehan Global, sebuah pabrik garmen yang berada di Desa Cimohong. Mereka dinyatakan positif setelah menjalani general check up untuk perpanjangan kontrak kerja di pabrik tersebut.
"Para karyawan yang positif ada 20 orang. Mereka itu diperiksa saat menjalani general check up di klinik perusahaan untuk perpanjangan kontrak kerja," kata Bagian Legal PT Daehan Global, Nanang, Minggu, 20 Juni 2021.
Selain karyawan, tim medis dari klinik perusahaan juga mendeteksi 28 calon karyawan yang positif covid-19 setelah diperiksa dengan metode rapid antigen. Mereka dinyatakan positif setelah melalui rangkaian persyaratan kerja dengan medical chek up di klinik perusahaan. Sehingga, total calon buruh dan buruh yang dinyatakan positif mencapai 48 orang.
Baca: Menyambi Jadi Pengedar Sabu, Petani di Bengkulu Ditangkap
"Ada pula calon karyawan yang positif setelah dirapid antigen. Jumlahnya 28 orang," jelas Nanang.
Nanang menyebutkan, semua karyawan yang dinyatakan positif saat ini tidak dipekerjakan. Mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sedangkan pihak perusahaan langsung melakukan penyemprotan disinfektan dan memperketat protokol kesehatan terhadap karyawan untuk mencegah penularan yang lebih luas.
"Mereka saat ini tidak dipekerjakan dan dipulangkan ke rumah. Mereka melakukan isolasi," ujarnya.
Sementara itu aktivitas di pabrik tetap berjalan seperti biasa. Setiap karyawan atau buruh diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh para karyawan sebelum buruh memasuki area pabrik. Pihaknya jiga menyediakan hand sanitizer.
Hingga saat ini, lanjut Nanang, pihak manajemen perusahaan belum bisa memastikan akan melakukan tracing atau tidak terhadap para buruh yang masih bekerja. Pihaknya mengakui belum berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di lingkungan pabrik.
Baca: Penyitaan Hikayat Pohon Ganja dalam Kasus Anji Disebut Menyalahi Aturan
"Belum ada kepastian dari manajemen perusahaan. Kami juga belum koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk vaksinasi buruh," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr. Sartono, mengatakan pihaknya belum menerima informasi adanya karyawan pabrik yang positif antigen tersebut. Tidak ada laporan resmi dari pihak perusahaan kepada Dinas Kesehatan.
"Belum ada laporan sampai sekarang. Pihak perusahaan juga belum ada koordinasi dengan kami. Itu positif dari tes rapid antigen jadi tidak ada tracing," jelasnya.
Brebes: Sebanyak 20 karyawan pabrik garmen di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dinyatakan positif saat menjalani tes antigen covid-19. Para karyawan tersebut kini menjalani isolasi.
Puluhan orang yang dinyatakan positif antigen itu adalah karyawan PT Daehan Global, sebuah pabrik garmen yang berada di Desa Cimohong. Mereka dinyatakan positif setelah menjalani general check up untuk perpanjangan kontrak kerja di pabrik tersebut.
"Para karyawan yang positif ada 20 orang. Mereka itu diperiksa saat menjalani general check up di klinik perusahaan untuk perpanjangan kontrak kerja," kata Bagian Legal PT Daehan Global, Nanang, Minggu, 20 Juni 2021.
Selain karyawan, tim medis dari klinik perusahaan juga mendeteksi 28 calon karyawan yang positif covid-19 setelah diperiksa dengan metode rapid antigen. Mereka dinyatakan positif setelah melalui rangkaian persyaratan kerja dengan medical chek up di klinik perusahaan. Sehingga, total calon buruh dan buruh yang dinyatakan positif mencapai 48 orang.
Baca: Menyambi Jadi Pengedar Sabu, Petani di Bengkulu Ditangkap
"Ada pula calon karyawan yang positif setelah dirapid antigen. Jumlahnya 28 orang," jelas Nanang.
Nanang menyebutkan, semua karyawan yang dinyatakan positif saat ini tidak dipekerjakan. Mereka diminta melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sedangkan pihak perusahaan langsung melakukan penyemprotan disinfektan dan memperketat protokol kesehatan terhadap karyawan untuk mencegah penularan yang lebih luas.
"Mereka saat ini tidak dipekerjakan dan dipulangkan ke rumah. Mereka melakukan isolasi," ujarnya.