UNESCO mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan yang berkaitan dengan pengaplikasian perangkat teknologi, informasi maupun komunikasi. Serta, kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inspiratif, maupun pembelajaran bersosialisasi sebagai kompetisi digital.
Indeks Literasi Digital Nasional
Indeks literasi digital nasional merupakan tolak ukur kemampuan literasi digital di Indonesia. Dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), indeks literasi digital diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture.Melansir laman Indonesia Baik, Digital Skill mengukur kecakapan pengguna internet dalam menggunakan komputer atau gadget, mengunggah dan mengunduh data, mengecek ulang informasi dari internet, dan sebagainya.
Baca juga: Cerita Sukses Aplikasi Peduli Lindungi dan Satu Sehat, Digitalisasi Sektor Kesehatan Indonesia |
Digital Ethics mengukur kepekaan mengunggah konten tanpa izin, berkomentar kasar di media sosial, menghargai privasi di media sosial, dan sebagainya. Digital Safety mengukur kemampuan mengidentifikasi dan menghapus spam/malware/virus di komputer atau gawai, kebiasaan mencadangkan data, perlindungan data pribadi, dan sebagainya.
Sedangkan Digital Culture merupakan pilar yang mengukur kebiasaan pengguna internet seperti mencantumkan nama penulis/pengunggah asli saat melakukan reposting dan sebagainya.
Mengacu pada empat indikator yang disebutkan dan kerangka kerja dalam Road Map Literasi Digital 2020-2024, literasi digital Indonesia Tahun 2022 tercatat berada pada indeks 3,54 dari pengukuran skala 5.
Meskipun masih berada di level sedang, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin dibanding 2021 yang masih berada di level 3,49. Bahkan jika dibandingkan pada tahun 2020, indeks literasi digital nasional 2022 meningkat 0,08 poin.
Baca juga: 10 Tahun Jokowi Sukses Bangun Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Timur dan 3T |
Upaya Pemerintah Tingkatkan Indeks Literasi Digital Nasional
Indeks literasi digital Indonesia yang masih berada pada level ‘sedang’ menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam kemampuan masyarakat Indonesia untuk mengakses, memahami, dan menggunakan teknologi digital secara efektif.Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah melalui Kominfo telah meluncurkan Program Literasi Digital Nasional yang menargetkan 50 juta masyarakat terliterasi hingga 2024. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan organisasi masyarakat, untuk menyediakan pelatihan dan edukasi di seluruh Indonesia.
Sebelumnya di tahun 2021, penyelenggaraan program literasi digital ini dilaksanakan melalui 20.000 pelatihan dengan capaian literasi digital sebanyak 12,3 juta orang. Lalu di tahun 2022, literasi digital ditargetkan sebanyak 5,5 juta orang, dan pada tahun 2023 ditargetkan mampu menjangkau sebanyak 12,4 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id