Jakarta: Pemerintah terus berupaya keras mengejar target dua juta vaksinasi covid-19 per hari sebagaimana isntruski Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kerja sama antara seluruh kementerian/lembaga dan TNI/Polri bahkan terus ditingkatkan baik dalam proses distribusi maupun pelaksanaan penyuntikan di lapangan.
"Pemerintah berkomitmen mengejar cakupan vaksinasi. Program serbuan vaksinasi yang dilakukan bersama TNI/Polri juga terus digalakkan demi memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran," ujar Wiku kepada Media Indonesia, Selasa, 3 Agustus 2021.
Dia mengaku kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi adalah jumlah dosis vaksin. Sebab, stok vaksin masih sangat terbatas.
"Jumlah vaksin yang siap suntik masih terbatas. Pemerintah berusaha untuk mempercepat kedatangan dan kesiapan vaksin untuk segera disitribusikan," kata dia.
Baca: Realisasi Belanja Vaksin Covid-19 Capai Rp11,72 Triliun
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Jawa dan Bali masih menjadi wilayah konsentrasi vaksinasi. Sebab, jumlah kasus aktif dan kematian masih tinggi.
"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," kata Budi.
Budi menyebut per Juli, daerah-daerah itu baru bisa melaksanakan 382 ribu suntikan per hari. Budi menargetkan angka penyuntikan dapat dinaikkan menjadi 1,2 juta dosis per hari. Dengan begitu, sasaran 2 juta dosis per hari secara nasional berpeluang terwujud.
Jakarta: Pemerintah terus berupaya keras mengejar target dua juta
vaksinasi covid-19 per hari sebagaimana isntruski Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kerja sama antara seluruh kementerian/lembaga dan TNI/Polri bahkan terus ditingkatkan baik dalam proses distribusi maupun pelaksanaan penyuntikan di lapangan.
"Pemerintah berkomitmen mengejar cakupan vaksinasi. Program serbuan vaksinasi yang dilakukan bersama TNI/Polri juga terus digalakkan demi memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran," ujar Wiku kepada Media Indonesia, Selasa, 3 Agustus 2021.
Dia mengaku kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan
vaksinasi adalah jumlah dosis vaksin. Sebab, stok vaksin masih sangat terbatas.
"Jumlah vaksin yang siap suntik masih terbatas. Pemerintah berusaha untuk mempercepat kedatangan dan kesiapan vaksin untuk segera disitribusikan," kata dia.
Baca:
Realisasi Belanja Vaksin Covid-19 Capai Rp11,72 Triliun
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Jawa dan Bali masih menjadi wilayah konsentrasi vaksinasi. Sebab, jumlah kasus aktif dan kematian masih tinggi.
"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," kata Budi.
Budi menyebut per Juli, daerah-daerah itu baru bisa melaksanakan 382 ribu suntikan per hari. Budi menargetkan angka penyuntikan dapat dinaikkan menjadi 1,2 juta dosis per hari. Dengan begitu, sasaran 2 juta dosis per hari secara nasional berpeluang terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)