Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.

Stok Beras Dituding Menipis, Mentan Tegaskan Cadangan Beras Masih Aman

Kautsar Widya Prabowo • 29 Oktober 2022 14:18
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membantah jika stok beras dalam negeri menipis. Hingga saat ini, stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih aman.
 
"Berdasarkan data BPS dan kondisi di lapangan justru melimpah. Jadi, stok beras cukup aman. Hasil survei stok beras (SCBN BPS): April 2022 mencapai 10,15 juta ton," ungkap Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, Oktober 2022.
 
Syahrul pun membeberkan jika produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 32,07 juta ton dan mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton. Angka tersebut sebanding dengan 2,29 persen produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.

"Tahun 2022, produksi beras nasional mengalami surplus beras sebesar 1,88 juta ton beras, sementara tahun 2021 mengalami surplus sebesar 1,31 juta ton beras," bebernya.

Baca: Harga Beras Naik, Kuota Impor Dinilai Perlu Direlaksasi


Selain itu, produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami peningkatan sebanyak 1,25 juta ton atau 2,30 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG.
 
Sedangkan luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 10,61 juta hektar, mengalami peningkatan sebanyak 194,71 ribu hektar atau 1,87 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 10,41 juta hektar.
 
Sementara itu, produksi beras pada Januari hingga Juni 2022 sebesar 18,54 juta ton dan prognosa Juli-Desember 2022 sebesar 13,53 juta ton beras. 

Baca: Waduh, Ini Penyulut yang Bikin Harga Beras Naik


Puncak panen raya pada 2021 dan 2022 terjadi pada Maret-April. Sedangkan panden kedua terjadi pada Oktober 2022.
 
"Jika melihat data yang ada neraca ketersedian beras kita sangat-sangat aman," bebernya.
 
Karena stok yang masih aman, karenanya sejak 2019 hingga sekarang tidak ada impor beras umum (Bulog). Jika dilakukan impor beras hanya beras khusus dan beras pecah lain-lain (menir).
 
Lebih jauh politikus Partai NasDem itu merinci beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga stok tetap aman. Seperti perlu kebijakan menyerap gabah/beras oleh Bulog.
 
Selain itu, jamaah haji umroh mengonsumsi beras Indonesia dan melakukan swasembada beras berkelanjutan dan ekspor. "Ini yang menjadi upaya maksimal yang Kementan lakukan," tegas dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan