Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan kabar baik terkait pemberian terapi obat injeksi Fomepizole sebagai antidot (penawar) intoksikasi Etilon Glikol (EG) dan Dietilon Glikol (DEG). Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut terapi itu berdampak positif bagi pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
"Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak lakukan komersialisasi obat," ujar juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, 4 November 2022.
Ia mengatakan 95 persen pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik selama mendapatkan terapi. Artinya, lanjut dia, efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan dan mengurangi perburukan gejala.
Syahril mengatakan 246 vial Fomepizole sudah didatangkan di Indonesia. Rinciannya ialah 146 vial fomepizole didistribusikan ke 17 rumah sakit di 11 provinsi Indonesia, sementara 100 vial menjadi persediaan pusat.
"Kita cukup beruntung saat ini ada 246 vial fomepizol yang sudah ada di Indonesia dimana sebagian besar atau 87 persennya adalah donasi gratis dari negara lain," tuturnya.
Disebutkan, rumah sakit yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole yaitu RSUD Zainoel Abidin Aceh; RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali; RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan RSCM Jakarta.
Selain itu, RSUP Hasan Sadikin, RSUD Dr. Hafiz dan RSU Hermina Mekarsari, Jawa Barat; RSUD Bangli dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Jawa Timur; RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah.
Kemudian, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan; RSUP Dr. M Djamil, Sumatera Barat; RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan; dan RSUP H. Adam Malik, Sumatera Utara.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan kabar baik terkait pemberian terapi obat injeksi Fomepizole sebagai antidot (penawar) intoksikasi Etilon Glikol (EG) dan Dietilon Glikol (DEG). Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut terapi itu berdampak positif bagi pasien
gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
"Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak lakukan komersialisasi obat," ujar juru bicara
Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, 4 November 2022.
Ia mengatakan 95 persen pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik selama mendapatkan terapi. Artinya, lanjut dia, efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan dan mengurangi perburukan gejala.
Syahril mengatakan 246 vial
Fomepizole sudah didatangkan di Indonesia. Rinciannya ialah 146 vial fomepizole didistribusikan ke 17 rumah sakit di 11 provinsi Indonesia, sementara 100 vial menjadi persediaan pusat.
"Kita cukup beruntung saat ini ada 246 vial fomepizol yang sudah ada di Indonesia dimana sebagian besar atau 87 persennya adalah donasi gratis dari negara lain," tuturnya.
Disebutkan, rumah sakit yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole yaitu RSUD Zainoel Abidin Aceh; RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali; RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan RSCM Jakarta.
Selain itu, RSUP Hasan Sadikin, RSUD Dr. Hafiz dan RSU Hermina Mekarsari, Jawa Barat; RSUD Bangli dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Jawa Timur; RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah.
Kemudian, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan; RSUP Dr. M Djamil, Sumatera Barat; RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan; dan RSUP H. Adam Malik, Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)