Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan para korban luka tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, memperoleh perawatan maksimal. Kepala negara tidak ingin korban meninggal kembali bertambah karena penanganan yang lelet.
"Presiden minta para korban ditangani dengan cepat. Kalau tidak salah, ada 26 orang yang masih ada di rumah sakit. Itu mesti ditangani. Kalau bisa jangan sampai ada yang meninggal lagi," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam laga antara Arema FC dan Persebaya harus bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi Kanjuruhan.
"Seluruh panitia, penyelenggara, harus dimintai pertanggungjawaban," tegas Airlangga.
Ia mengatakan, seharusnya, peristiwa nahas yang menewaskan 125 orang itu bisa dihindari. Pasalnya, Seluruh pihak terutama penyelenggara terkait sudah memiliki kesiapan dalam proses jalannya kompetisi.
"Kita kan sebetulnya siap dengan berbagai protokol. Dulu liga ini juga dimulai tanpa penonton. Artinya, kita kembangkangan secara gradual. Sangat disayangkan kejadian di Malang," jelasnya.
Jakarta:
Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan
Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan para korban luka tragedi
Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, memperoleh perawatan maksimal. Kepala negara tidak ingin korban meninggal kembali bertambah karena penanganan yang lelet.
"Presiden minta para korban ditangani dengan cepat. Kalau tidak salah, ada 26 orang yang masih ada di rumah sakit. Itu mesti ditangani. Kalau bisa jangan sampai ada yang meninggal lagi," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam laga antara
Arema FC dan Persebaya harus bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi Kanjuruhan.
"Seluruh panitia, penyelenggara, harus dimintai pertanggungjawaban," tegas Airlangga.
Ia mengatakan, seharusnya, peristiwa nahas yang menewaskan 125 orang itu bisa dihindari. Pasalnya, Seluruh pihak terutama penyelenggara terkait sudah memiliki kesiapan dalam proses jalannya kompetisi.
"Kita kan sebetulnya siap dengan berbagai protokol. Dulu liga ini juga dimulai tanpa penonton. Artinya, kita kembangkangan secara
gradual. Sangat disayangkan kejadian di Malang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)