Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pengolahan sampah menjadi energi listrik atau intermediate treatment facility (ITF) bakal dibangun di sejumlah wilayah. Pembangunan tak cuma di Sunter, Jakarta Utara.
"Pembangunan ITF di Jakarta Insyaallah akan kita kerjakan masif," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Oktober 2018.
Anies menyebut ground breaking ITF Sunter pada Desember nanti hanya langkah awal pembangunan. Dia mengaku banyak pengembang mendekat saat mendengar rencana pembangunan pengolahan sampah tersebut.
"Nah kita akan mereview, besarannya akan sangat tergantung pada satu lahan, dua teknologi, tiga pola kerja sama," tutur dia.
(Baca juga: Butuh Tiga Tahun Bangun Pengolahan Sampah Sunter)
PT Jakpro sebagai BUMD, kata dia, siap menjadi mitra para pengembang dibantu Dinas Lingkungan Hidup untuk mengalokasikan sampah ke ITF nantinya. Para developer tak akan bergerak sendiri.
Ke depan, Anies akan memfilter penawaran-penawaran dari pengembang. Sebab banyak dari pengolahan ITF yang diprotes, lantaran merusak lingkungan. Misalnya melalui pembakaran sampah untuk menghasilkan energi listrik.
"Beda-beda, karena itu saya enggak mau buru-buru bilang iya atau tidak," imbuh Anies.
Pihaknya akan berkiblat ke negara-negara maju untuk mencari skema pengolahan terbaik. Anies menyebut perlu melihat studi ITF terbaik untuk menentukan mekanisme yang pas.
"Di Tokyo saja ada 21, ukuran beda-beda, di Singapura dua, di Seoul ada beda-beda. Jadi jangan diasumsikan satu jenis itu," tandas Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pengolahan sampah menjadi energi listrik atau intermediate treatment facility (ITF) bakal dibangun di sejumlah wilayah. Pembangunan tak cuma di Sunter, Jakarta Utara.
"Pembangunan ITF di Jakarta Insyaallah akan kita kerjakan masif," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Oktober 2018.
Anies menyebut ground breaking ITF Sunter pada Desember nanti hanya langkah awal pembangunan. Dia mengaku banyak pengembang mendekat saat mendengar rencana pembangunan pengolahan sampah tersebut.
"Nah kita akan mereview, besarannya akan sangat tergantung pada satu lahan, dua teknologi, tiga pola kerja sama," tutur dia.
(Baca juga:
Butuh Tiga Tahun Bangun Pengolahan Sampah Sunter)
PT Jakpro sebagai BUMD, kata dia, siap menjadi mitra para pengembang dibantu Dinas Lingkungan Hidup untuk mengalokasikan sampah ke ITF nantinya. Para developer tak akan bergerak sendiri.
Ke depan, Anies akan memfilter penawaran-penawaran dari pengembang. Sebab banyak dari pengolahan ITF yang diprotes, lantaran merusak lingkungan. Misalnya melalui pembakaran sampah untuk menghasilkan energi listrik.
"Beda-beda, karena itu saya enggak mau buru-buru bilang iya atau tidak," imbuh Anies.
Pihaknya akan berkiblat ke negara-negara maju untuk mencari skema pengolahan terbaik. Anies menyebut perlu melihat studi ITF terbaik untuk menentukan mekanisme yang pas.
"Di Tokyo saja ada 21, ukuran beda-beda, di Singapura dua, di Seoul ada beda-beda. Jadi jangan diasumsikan satu jenis itu," tandas Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)