Emisi karbon dioksida (CO2) membuat suhu Bumi semakin menghangat pada setiap tahunnya. (AFP)
Emisi karbon dioksida (CO2) membuat suhu Bumi semakin menghangat pada setiap tahunnya. (AFP)

Perubahan Iklim Disebut Sebagai Fenomena Global

Deny Irwanto • 18 Desember 2021 20:19
Jakarta: Dampak negatif pemanasan global disebut akan melampaui dampak positifnya bila terjadi peningkatan suhu sampai 1,1 derajat Celsius. Peningkatan suhu bumi akan menyebabkan hilangnya lapisan es di Arktik pada musim panas dan menipisnya lapisan tersebut jika dibandingkan musim-musim dingin sebelumnya.
 
"Perubahan iklim seringkali disalahartikan sebagai variasi iklim yang kadang-kadang terjadi dengan gejala yang agak ekstrem dan membawa dampak seketika yang cukup signifikan. Perubahan iklim adalah fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih guna lahan," kata Profesor Richard Tol dari Sussex University, Inggris, dalam keterangan pers, Sabtu, 18 Desember 2021.
 
Dia menjelaskan kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang memengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia. Seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir. Menurut dia, untuk meminimalisir dampak perubahan iklim, salah satunya dengan konsep ekonomi sirkular (circular economy).

"Ekonomi sirkular adalah alternatif dari ekonomi linier/tradisional (membuat, menggunakan, membuang) di mana melalui ekonomi sirkular kita menjaga sumber daya tetap digunakan selama mungkin, mengekstraksi nilai maksimum darinya saat digunakan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan material pada tingkat akhir setiap umur layanan," kata dia.
 
Baca: Sejumlah Negara Pasifik Dilanda Banjir, Diduga Akibat Kenaikan Air Laut
 
Sementara itu, Executive Director of IBL, Yayan Cahyana, menuturkan Skilled Youth Fase V merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda dan iklim yang terjadi di Indonesia. Dia menjelaskan program Skilled Youth Fase V juga memberikan dan membantu peluang ekonomi generasi muda melalui peningkatan kompetensi untuk menjadi tenaga kerja yang siap kerja dan seorang wirausaha yang tangguh dan berdaya saing.
 
"Pemuda ini adalah tulang punggung kita di masa depan. Maka dari itu IBL sejak 2004 mengembangkan aktifitas anak muda," kata Yayan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan