Pemrosesan hewan kurban pembayaran dam ibadah haji di rumah pemotongan hewan, di Mekah. Foto: Dok MCH 2023
Pemrosesan hewan kurban pembayaran dam ibadah haji di rumah pemotongan hewan, di Mekah. Foto: Dok MCH 2023

Daging 3.166 Kambing Dam Haji Dikemas untuk Pengiriman ke Indonesia

Windy Diah Indriantari • 14 Juli 2023 06:19
Jakarta: Sebanyak 3.166 kambing dam atau denda dari jemaah haji yang disembelih di Mekah tahun ini akan segera dikirim ke Indonesia. Daging-daging itu bakal disalurkan dalam bentuk masakan siap saji yang dikemas dalam sekitar 60 ribu pouch atau kantong.
 
"Sekarang sedang dikemas isian 1 dus ukuran 3.5 kg dan akan diprediksi mencapai 6 ribu kardus lebih," ujar Kepala Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi Khalilurraman mengungkapkan hal itu di Mekah, Kamis, 13 Juli 2023.
 
Sebelum pengiriman, potongan daging kambing akan dimasukkan freezer atau peti es lagi dan selama tiga hari agar aman dari bakteri. Kemudian, eksportir akan mengambilnya untuk dikirim ke Indonesia melalui pelabuhan Jeddah.

Menurut Khalilurrahman, daging-daging itu sudah mendapatkan clearance dari Badan Karantina Pertanian untuk masuk Indonesia. Dokumen-dokumen disiapkan pihak eksportir, sedangkan pembiayaan pengiriman dan pengolahan ditanggung oleh Baznas RI.
 
Pengolahan daging akan dilakukan di Indonesia dan hasilnya disalurkan ke masyarakat-masyarakat miskin, khususnya di daerah tertinggal. Khalilurrahman memastikan daging-daging tersebut dari kambing berkualitas terbaik sehingga tanpa lemak.
 
"Jenis kambingnya diambil paling mahal, tuyus barbari," imbuh Khalilurrahman.
 
Baca juga: Kemenag Harap Fenomena Jemaah Haji Hilang di Makkah Tak Terulang Lagi

 
Daging-daging yang diterima dalam keadaan sudah siap santap diharapkan ikut menyukseskan program pemerintah menekan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita.
 
"Ditargetkan akhir Agustus sudah beres pengolahan semua di Indonesia, sehingga awal September sudah bisa disebar," tutur Khalilurrahman.
 
Ia menjelaskan, penyaluran daging dam merupakan inovasi terbaru yang terwujud dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Tujuannya untuk memberikan manfaat sosial bagi fakir miskin di Tanah Air, bukan sekadar manfaat spiritual personal.
 
Untuk tahun ini, dari 3.166 kambing dam yang disembelih untuk kemudian dikirim ke Indonesia mayoritas berasal dari petugas haji. Hanya 443 kambing di antaranya yang merupakan pembayaran dam dari jemaah haji Indonesia.
 
"Tahun depan akan buat kebijakan baru bagaimana agar jemaah haji indonesia bisa berpartisipasi ikut program bayar dam secara resmi dan dikelola oleh Baznas dan dibagikan ke mustahiq," tandas Khalilurrahman.
 
Pada kesempatan itu, Presiden Direktur PT Halalan Globalindo Utama Fitriani Mamonto mengatakan daging-daging dam dari Jeddah akan dibawa ke pabrik pengolahan di Solo. Daging dimasak dan dikemas dalam ukuran 150 gram.
 
Satu kambing diperkirakan menghasilkan 3-4 kilogram (kg) daging tanpa tulang. "Mau dibuat rendang. Satu kambing bisa dijadikan 20 kantung.  Tiap porsi (kantung) untuk satu orang," ujar Fitriani.
 
Dalam penyalurannya, rumah tangga sasaran akan didata. Porsi daging yang diberikan sesuai dengan jumlah anggota keluarga.
 
"Kalau jumlah anggota keluarganya 2-6 orang akan dibagikan 2-3 karton," kata Fitriani.
 
Pihak menggunakan teknologi pengolahan dan pengemasan tanpa bahan pengawet. Daging-daging olahan divakum dan dalam satu tahun harus habis dikonsumsi.
 
Fitriani mengapresiasi sinergi antara Baznas dan Kementerian Agama (Kemenag) sehingga penyaluran daging kambing pembayaran dam haji ke Tanah Air dapat terealisasi.
 
Pembayaran dam berupa penyembelihan kambing merupakan bagian dari prosesi ibadah haji tamattu yang umumnya ditempuh jemaah dan petugas haji Indonesia. Dam juga harus dibayarkan ketika jemaah melanggar pelaksanaan wajib haji.
 
Wajib haji meliputi berniat ihram di miqat, mabit atau bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah aqabah, melempar tiga jumrah pada hari-hari tasyrik, mabit di Mina, tawaf wada, dan menjauhi larangan-larangan saat berihram.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan