Prabowo dalam pidato perdananya setelah dilantik menjadi Presiden ke-8 RI. (BSID MPR)
Prabowo dalam pidato perdananya setelah dilantik menjadi Presiden ke-8 RI. (BSID MPR)

Slamet Pribadi Dukung Penuh Komitmen Prabowo: Korupsi dan Kebocoran Anggaran Harus segera Dihentikan

M Rodhi Aulia • 25 Oktober 2024 11:30
Jakarta: Pakar Hukum Nasional, Slamet Pribadi secara tegas memberikan dukungan penuh terhadap komitmen dan gebrakan awal Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti kebocoran anggaran negara dan perilaku koruptif. Dalam sambutan pertamanya setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo menyampaikan komitmennya untuk memberantas korupsi di seluruh lini pemerintahan. 
 
Slamet Pribadi menganggap pernyataan ini sebagai langkah yang sangat penting dan mendesak bagi negara.
 
"Adalah pernyataan jujur seorang pemimpin soal kebocoran anggaran negara ada di mana mana dan berbagai level, Presiden Prabowo menyampaikan ketidaksukaan adanya kebocoran anggaran negara dan perilaku korupsi," ujar Mantan Juru Bicara Badan Narkotika Nasional (BNN) ini dalam keterangannya, Jumat 25 Oktober 2024.

Baca juga: Ketegasan Prabowo yang Janji Bakal Perangi Korupsi Patut Dinanti
 
Ia juga mengapresiasi ketegasan Prabowo dalam menangani masalah korupsi. Pasalnya korupsi dan perilaku koruptif berdampak buruk dan merugikan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan juga memberikan citra buruk bagi kredibilitas sebuah bangsa.
 
Menurutnya, Presiden Prabowo telah menunjukkan tekad yang kuat untuk membawa perubahan nyata dalam tata kelola negara. Slamet menilai, di bawah kepemimpinan Prabowo, para aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat publik harus lebih berhati-hati. 
 
"Sepertinya di era beliau ini nanti para ASN harus bekerja ekstra hati-hati, kalau tidak, mereka akan digulung oleh penegakan hukum yang lebih serius," jelasnya.
 
Lebih lanjut, Slamet juga menyoroti pentingnya reformasi dalam sistem penegakan hukum. Ia berpendapat bahwa selama ini penindakan belum memberikan efek jera yang signifikan. Termasuk KPK.
 
"Penegakan hukum harus lebih serius dan memberikan efek jera, karena hingga saat ini KPK belum sepenuhnya berhasil menciptakan deterrent effect," tegasnya.
 
Selain itu, ia juga berharap besar dengan institusi partai politik. Ia menekankan bahwa partai politik juga harus berperan lebih aktif dalam mencegah korupsi. 
 
"Parpol yang melahirkan banyak pejabat publik harus belajar dari kesalahan. Tidak korupsi itu keren dan patriotik. Ini yang harus ditanamkan kepada para kader mereka," ungkap Slamet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan