Ilustrasi haji. Foto: Istimewa
Ilustrasi haji. Foto: Istimewa

Rahasia di Balik Kartu Nusuk: Tiket Ajaib Jemaah Haji agar Tak Tersesat di Tanah Suci

Annisa ayu artanti • 17 Mei 2025 15:10
Jakarta: Selama menjalani ibadah haji di Arab Saudi, jemaah Indonesia akan dibekali dengan sebuah kartu penting bernama Nusuk. 
 
Bukan sekadar kartu identitas, Nusuk berfungsi sebagai akses utama untuk layanan, akomodasi, hingga kelancaran ibadah.
 
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menyampaikan ada tiga fungsi utama dari kartu ini. Apa saja?

1. Kartu jadi penanda layanan syarikah

Dalam musim haji 2025 ini, layanan jemaah haji Indonesia dikelola oleh delapan perusahaan swasta yang disebut sebagai syarikah. 
Masing-masing syarikah bertanggung jawab atas akomodasi dan logistik jemaah.

"Setibanya di Madinah, jemaah akan ditempatkan di hotel yang telah ditentukan oleh syarikah. Nah, sebelum bergerak ke Makkah, setiap jemaah akan diberikan Nusuk," terang Hilman saat melepas jemaah haji asal Kabupaten Sukabumi di Embarkasi Bekasi, dikutip Sabtu, 17 Mei 2025.
 
Kartu Nusuk ini memuat informasi yang sudah terintegrasi dengan data layanan syarikah. 
 
Petugas di lapangan pun akan lebih mudah melakukan identifikasi dan pelayanan.
 
“Nusuk ini spesifik sesuai dengan syarikah yang melayani. Jadi, Insya Allah tidak akan ada lagi cerita jemaah terlantar karena ketidakjelasan layanan," paparnya.
 
Baca juga: Cuaca Makkah Tembus 42 Derajat! Ini Tips Anti Tumbang Buat Jemaah Haji

2. Syarat wajib masuk masjidil haram

Bagi jemaah yang ingin beribadah di Masjidil Haram, kartu Nusuk menjadi syarat wajib. Validasi data melalui sistem ini bertujuan agar setiap proses masuk ke area suci berjalan tertib dan lancar.
 
“Dengan sistem satu syarikah dan validasi melalui 'Nusuk', Insya Allah proses ini akan berjalan lebih tertib dan lancar," tambah Hilman.

3. Penting saat puncak ibadah: Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Fungsi ketiga yang tak kalah penting adalah saat puncak pelaksanaan haji, yakni pergerakan massal jemaah dari Makkah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 
Dalam tahap inilah, data dari Nusuk menjadi vital untuk pengelolaan logistik dan keamanan.
 
"Kita akan memberikan pertimbangan khusus untuk jemaah lansia dan pendampingnya. Namun, secara umum, 'Nusuk' akan menjadi acuan data yang sangat penting untuk mengelola pergerakan 2 juta lebih jemaah. Jika data kita tidak akurat, dampaknya akan sangat besar," tegasnya.

Tak sekadar kartu, tapi penyelamat ibadah

Bagi para jemaah, jangan sampai kartu Nusuk hilang atau tercecer. Kartu ini adalah 'tiket emas' untuk semua layanan, termasuk akses hotel, transportasi, dan titik-titik ibadah utama. Tanpa kartu ini, jemaah berisiko kehilangan akses penting dan terhambat dalam proses ibadah.
 
Kementerian Agama terus mengingatkan agar para petugas dan jemaah menjaga kartu ini sebaik mungkin demi kelancaran ibadah di Tanah Suci.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan