IKN sejak awal dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan (Foto:Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo)
IKN sejak awal dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan (Foto:Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo)

10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Pembangunan IKN jadi Gebrakan Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Patrick Pinaria • 16 Oktober 2024 15:26
Jakarta: Berbagai langkah dan upaya telah dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun terakhir untuk memajukan perekonomian di Tanah Air. Salah satu langkah besar dan nyata yang sudah dilakukan adalah melalui proyek monumental pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
 
Dilansir situs Setneg, IKN sejak awal dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan, dengan menjadikan IKN sebagai simbol identitas bangsa serta pusat gravitasi ekonomi baru yang diharapkan dapat membawa multiplier effect.
 
IKN Nusantara juga diproyeksikan sebagai wujud baru identitas bangsa yang mengusung green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia.
 
"Pemindahan IKN adalah langkah strategis untuk menciptakan pusat pemerintahan dan ekonomi baru yang bertujuan mengurangi ketimpangan yang selama ini lebih banyak terjadi di Pulau Jawa," ujar Presiden Joko Widodo.
 

Dampak Pertumbuhan Ekonomi 

Pembangunan IKN kini sudah mulai terasa dampaknya, terutama dalam hal perekonomian. Efek ekonomi bahkan sudah terasa di kawasan sekitar IKN di antaranya Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara. Pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional di wilayah-wilayah tersebut saat ini berada di angka 5,05 persen.
 
Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi dan Kualitas Hidup Rakyat Papua-Indonesia Timur Meningkat

Secara keseluruhan di Kalimantan Timur, pertumbuhan ekonomi Ini didorong oleh sektor-sektor strategis seperti industri pengolahan di Balikpapan (47,3 persen), konstruksi di Samarinda (23,1 persen), serta pertambangan dan penggalian di Kutai Kartanegara (62,5 persen).
 
Selain itu, peningkatan tajam dalam permintaan properti di sekitar kawasan IKN menunjukkan minat yang besar dari para pekerja proyek dan investor terhadap wilayah ini.
 
"Permintaan untuk properti rumah tapak didominasi oleh Balikpapan dan Samarinda, sedangkan untuk properti tanah tertinggi di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara," sebut sumber dari Rumah123, salah satu lokapasar properti yang dirilis pada Juli 2024.
 
Aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan properti ini adalah sinyal awal bahwa pembangunan IKN memiliki potensi besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
 
Selain itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur, Slamet Brotosiswoyo, menyebutkan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini meningkat hingga 7,26 persen. Momentum perayaan HUT ke-79 RI lalu, sektor perhotelan dan transportasi di sekitar IKN mengalami lonjakan permintaan, menunjukkan dampak nyata dari proyek ini terhadap berbagai sektor ekonomi.
 
"Ada pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur 7,26 persen, meningkat dari tahun lalu di bulan dan kuartal yang sama," kata Slamet yang dikutip Selasa 6 Agustus 2024.
 

Peluang Investasi

IKN juga membuka jalan bagi investasi dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kalimantan Timur Dayang Donna Faroek menyoroti bahwa pembangunan IKN telah memberikan dampak positif bagi pengusaha lokal di sektor jasa olahan makanan, retail, dan hotel. Namun, ia juga menekankan pentingnya keterlibatan lebih besar dari kontraktor lokal, yang saat ini masih didominasi oleh konsorsium BUMN.
 
"Kami berharap bisa menjadi pemain utama dan diberi peluang lebih luas untuk berpartisipasi pada pembangunan di IKN. Saat ini sekitar 10 persen anggota Kadin Kaltim berpartisipasi sebagai subkontraktor alat-alat berat. Begitu juga dengan para pelaku UMKM lokal ikut mendukung pembangunan IKN," ucap Donna.
 
Kehadiran IKN juga turut berdampak positif terhadap peningkatan kegiatan pelabuhan, khususnya peti kemas. Hal ini tampak pada peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal (KKT), yaitu terdapat peningkatan arus peti kemas sebesar 21 persen pada semester pertama tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Di Sulawesi Selatan, Pelabuhan Parepare mencatat pertumbuhan kunjungan kapal yang terkait dengan pengiriman material konstruksi untuk pembangunan IKN.
 
"Kami menargetkan arus peti kemas selama tahun 2024 sebanyak 12 juta teus dan kami optimis target tersebut dapat tercapai sejalan peningkatan arus peti kemas di semester 1 tahun 2024 ini," kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra, Selasa 23 Juli 2024.
 
Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan juga menyebutkan bahwa IKN menawarkan peluang besar bagi petani lokal. Dalam kunjungannya ke Sulawesi Selatan, Jokowi menyatakan bahwa surplus produk pertanian seperti beras, sayuran, dan bawang dari daerah sekitar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar di IKN.
 
"Ada kelebihan produksi sayur di sini bisa ditarik ke IKN," kata Jokowi, 5 Juli 2024.
 
Dampak positif IKN bahkan juga sudah dirasakan sejak investasi pemerintah untuk pembangunan infrastruktur pendukung IKN berupa Bendungan Sepaku-Semoi di Kecamatan Sepaku pada awal-awal pembangunan IKN. Pembangunan proyek ini melibatkan banyak tenaga kerja, sehingga dampak lain dari proyek ini antara lain kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan utama sehari-sehari pun turut dirasakan oleh warga setempat karena produk warga lokal dibeli oleh pekerja.
 
Baca juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Lindungi Kesehatan Masyarakat hingga Sukses Tangani Covid-19

Bukan hanya itu. Pembangunan ini juga membuat kecamatan ini semakin dikenal banyak orang. Pembangunan proyek ini melibatkan banyak tenaga kerja, sehingga dampak lain dari proyek ini antara lain kebutuhan makan, minum, dan kebutuhan utama sehari-sehari pun turut dirasakan oleh warga setempat karena produk warga lokal dibeli oleh pekerja.
 
"Dulu orang luar nggak kenal dengan nama Sepaku," kata salah satu warga Sepaku, Sri.
 
"Saya sebagai warga yang tinggal dekat dengan wilayah IKN, bersyukur karena Kalimantan Timur ini dipilih sebagai Ibu Kota Negara. Paling tidak kami masyarakat yang ada di dekat sini menikmati atau merasakan dampak positif dari IKN," ujar salah satu warga di wilayah dekat IKN, bernama Faisal, dalam tayangan di kanal YouTube Kementerian ATR/BPR, Agustus 2024.
 
Rupanya orang-orang di setiap kota yang disinggahinya tak mengenal nama daerah Sepaku. Namun Sri kini tidak minder lagi lantaran Sepaku sudah mulai dikenal sejak pembangunan IKN. 
 
Pertumbuhan signifikan ini membuat Kalimantan Timur mampu menunjukkan potensinya sebagai destinasi investasi. Daerah-daerah yang akan menjadi penyangga dan lokasi utama IKN diperkirakan akan terus mengalami peningkatan investasi.
 
Berkat pertumbuhan investasi yang beriringan dengan kemajuan infrastruktur, keberadaan IKN membawa dampak positif bagi masyarakat. Misalnya, meningkatkan kualitas hidup serta menyediakan akses ke layanan kesehatan. Fasilitas pendidikan menjadi lebih mumpuni, yang kemudian juga berdampak pada peningkatan sumber daya manusia (SDM).
 
Selain itu, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga beberapa waktu lalu menyampaikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal turut mengalami peningkatan.
 
“Proyek-proyek pembangunan di IKN tercatat menyerap sekiranya 26 ribu tenaga kerja. Sekitar 30 persen dari puluhan ribu tenaga kerja itu berasal dari wilayah Kalimantan, dan sisanya berasal dari pulau Jawa,” ucap Danis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan