medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI berencana membenahi manajemen di pelabuhan-pelabuhan Ibu Kota. Hal ini untuk memastikan ke depannya standardisasi kapal dan standard operating procedure (SOP) dapat dijalankan dengan baik.
"Sebenarnya ada gagasan ke depan, untuk menertibkan manajemen pelabuhan," kata Sumarsono di sela-sela membesuk para korban di RS Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2017).
Pernyataan ini dilontarkan Sumarsono menyusul terbakarnya Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Kapal tersebut dikabarkan mengangkut sebanyak 238 penumpang. Sedangkan, manifes yang terdaftar hanya 100 penumpang.
Baca: Kapal Zahro Express Dapat Izin Berlayar dari Syahbandar
Karena itu, pihaknya akan membenahi manajemen pelabuhan. Salah satu yang akan ditertibkan yakni, standardisasi kapal dan pembenahan berbagai standard operating procedure (SOP). Terkait kapal, terdapat dua pengelola yaitu Dinas Perhubungan dan koperasi yang menaungi sejumlah kapal milik perorangan. Sumarsono mengimbau agar semua kapal memilih salah satu pengelola.
Dengan itu diharapkan, jika suatu insiden terjadi, maka dapat dengan mudah dicari penanggung jawabnya. "Sebenarnya kalau mereka memenuhi SOP dengan benar saja, terutama syahbandar ketika mengatakan sebuah kapal boleh berangkat dengan kapasitas sekian, saya kira keselamatannya masih bisa terjamin," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI berencana membenahi manajemen di pelabuhan-pelabuhan Ibu Kota. Hal ini untuk memastikan ke depannya standardisasi kapal dan standard operating procedure (SOP) dapat dijalankan dengan baik.
"Sebenarnya ada gagasan ke depan, untuk menertibkan manajemen pelabuhan," kata Sumarsono di sela-sela membesuk para korban di RS Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2017).
Pernyataan ini dilontarkan Sumarsono menyusul terbakarnya Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Kapal tersebut dikabarkan mengangkut sebanyak 238 penumpang. Sedangkan, manifes yang terdaftar hanya 100 penumpang.
Baca: Kapal Zahro Express Dapat Izin Berlayar dari Syahbandar
Karena itu, pihaknya akan membenahi manajemen pelabuhan. Salah satu yang akan ditertibkan yakni, standardisasi kapal dan pembenahan berbagai standard operating procedure (SOP). Terkait kapal, terdapat dua pengelola yaitu Dinas Perhubungan dan koperasi yang menaungi sejumlah kapal milik perorangan. Sumarsono mengimbau agar semua kapal memilih salah satu pengelola.
Dengan itu diharapkan, jika suatu insiden terjadi, maka dapat dengan mudah dicari penanggung jawabnya. "Sebenarnya kalau mereka memenuhi SOP dengan benar saja, terutama syahbandar ketika mengatakan sebuah kapal boleh berangkat dengan kapasitas sekian, saya kira keselamatannya masih bisa terjamin," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)