Identitas penyerang polisi di Tangerang.MTVN/Ilham Wibowo
Identitas penyerang polisi di Tangerang.MTVN/Ilham Wibowo

Jaringan Sultan Ditelusuri Lewat Bom dan Cara Menyerang

Lukman Diah Sari • 20 Oktober 2016 13:52
medcom.id, Jakarta: Sultan Aziansyah, penyerang empat polisi di Tangerang, disebut pelaku tunggal. Tapi, itu bukan berarti menutup kemungkinan kalau dia berjejaring.
 
Kepolisian kini fokus mengungkap kemungkinan ada orang-orang di belakang Sultan. Caranya, lewat bom dan cara kerja pemuda 22 tahun itu.
 
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Kamis (20/10/2016), mengatakan, zat kimia pada bom yang dibawa Sultan lazim digunakan: potassium chloride. "Kalau begini, bom siapa, ciri-ciri melangkah ke mana," kata Boy.

Boy enggan berasumsi pria kelahiran Jakarta, 16 November 1994 itu berjejaring dengan kelompok penyerang pos polisi di Jalan Thamrin, beberapa bulan silam. Pendek kata, menurut dia, kasus ini masih didalami.
 
"Mudah-mudahan bisa kita gali juga motifnya. Tapi, ini patut diduga jaringan teror," ujar Boy.
 
Menurut Boy, butuh waktu untuk mengungkap jaringan pelaku teror. Melihat fakta, tambah dia, tidak semua penjahat bisa membuat bahan peledak, kecuali mereka punya latar belakang teror.
 

 
Sultan menyerang Kompol Effendy dan tiga polisi lainnya di dekat Pospol yang tak jauh dari lembaga pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, Kamis pagi. Sultan menyerang menggunakan golok. Dia juga sempat melempar diduga bom ke dalam pospol.
 
Effendy mengalami luka tusuk di dada. Iptu Bambang Haryadi terluka di dada dan punggung kiri. Sedangkan Bripka Sukardi menderita luka bacok di punggung dan lengan.
 
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti 1 pisau, satu badik, satu sarung badik, 2 benda diduga bom pipa, satu tas hitam, 1 sorban putih, dan satus tiker diduga berlambang ISIS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan