Jakarta: Pemerintah Indonesia berencana membuka peluang wisata vaksinasi covid-19 bagi negeri tetangga, Singapura dan Malaysia. Meski begitu, langkah ini dinilai belum ideal karena dikhawatirkan akan mengganggu pencapaian herd immunity atau kekebalan kelompok di Indonesia.
"Saya belum mengatakan ini posisi ideal, 70 persen adalah angka ideal agar kita lebih bebas dalam mobilisasi," ucap Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane, dalam Selamat Pagi indonesia Metro TV, Rabu, 24 November 2021.
Ia khawatir varian baru covid-19 dapat masuk ke Indonesia. Ditambah lagi, Eropa dan Rusia mengalami kenaikan kasus yang signifikan saat ini.
"Intervensi yang bisa dilakukan pemerintah adalah menutup pintu untuk negara yang memiliki kasus eksponensial berat," kata dia.
Baca: Indonesia Berencana Buka Wisata Vaksin Domestik
Sementara untuk negara lain yang masih terkendali, Indonesia bisa melakukan travel arrangement dari level 1-4 sesuai dengan kondisi covid-19 di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan pada 16 November 2021. Pertemuan membicarakan rencana pembukaan vaccinated travel lane atau wisata vaksinasi.
Sementara itu, Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) berencana membuka program wisata vaksin dalam negeri. Hal ini seiring dengan fenomena wisata vaksin ke Amerika Serikat (AS) yang tengah booming selama pandemi covid-19.
Ketua Umum Asita, Artha Hanif, mengatakan wisata vaksin dalam negeri merupakan bentuk lain dari medical tourism yang sempat digalakkan pemerintah untuk menggairahkan industri wisata.
"Jadi (masih) dalam bentuk wacana itu (wisata vaksin domestik). Akan di-launching selain dari medical tourism," kata Artha kepada Medcom.id, Kamis, 29 Juli 2021. (Mentari puspadini)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id