Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selalu mengantisipasi bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Antisipasi dilakukan dalam berbagai upaya.
"Yang pertama BMKG selalu monitoring, ada bencana maupun tidak selalu siaga memantau fenomena-fenomena alam baik masalah gempa bumi, cuaca, iklim, dan lain sebagainya. Ini akan kami pantau terus, enggak ada bencana pun tugas kami ya selalu monitor itu," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono kepada Medcom.id, Sabtu, 24 Juli 2021.
Rahmat mengatakan BMKG akan menyampaikan informasi siaga apabila terdapat tanda-tanda anomali yang berpotensi terjadi bencana alam. Seperti banjir bandang, cuaca ekstrem, dan lainnya.
"Kalau gempa bumi biasanya terindikasi dengan meningkatnya kegempaan di sebuah wilayah. Itu kita juga selalu lakukan antisipasinya," kata Rahmat.
Antisipasi terkait peningkatan aktivitas kegempaan itu akan disampaikan kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. Guna menyiapkan langkah-langkah penanganan dan evakuasi warga.
"Kalau ada peningkatan aktivitas kegempaan kami sudah koordinasi dengan pemda, kami melakukan zoom meeting memberikan informasi ke daerah-daerah, juga memberikan saran kesiapsiagaan jika gempa terjadi," ujar Rahmat.
Baca: BMKG Minta Masyarakat Siaga Bencana Alam Saat Pandemi Covid-19
Selain itu, BMKG melakukan kegiatan edukasi ke masyarakat. Kemudian, dari sisi internal BMKG akan menyiapkan perangkat monitor yang terdapat di kantor-kantor BMKG seluruh Indonesia.
"Memastikan semua sensor on, kemudian processing (pengolahannya) sampai disimilasi, jalur komunikasinya semuanya siap. Itu jangan sampai juga bermasalah," kata dia.
Personel BMKG yang bertugas meminitor itu bekerja 24 jam bergantian sif. Setiap wilayah diisi satu regu yang berjumlah 5-6 orang.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) selalu mengantisipasi bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Antisipasi dilakukan dalam berbagai upaya.
"Yang pertama BMKG selalu monitoring, ada bencana maupun tidak selalu siaga memantau fenomena-fenomena alam baik masalah gempa bumi, cuaca, iklim, dan lain sebagainya. Ini akan kami pantau terus, enggak ada bencana pun tugas kami ya selalu monitor itu," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono kepada
Medcom.id, Sabtu, 24 Juli 2021.
Rahmat mengatakan BMKG akan menyampaikan informasi siaga apabila terdapat tanda-tanda anomali yang berpotensi terjadi
bencana alam. Seperti banjir bandang, cuaca ekstrem, dan lainnya.
"Kalau gempa bumi biasanya terindikasi dengan meningkatnya kegempaan di sebuah wilayah. Itu kita juga selalu lakukan antisipasinya," kata Rahmat.
Antisipasi terkait peningkatan aktivitas kegempaan itu akan disampaikan kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. Guna menyiapkan langkah-langkah penanganan dan evakuasi warga.
"Kalau ada peningkatan aktivitas kegempaan kami sudah koordinasi dengan pemda, kami melakukan
zoom meeting memberikan informasi ke daerah-daerah, juga memberikan saran kesiapsiagaan jika gempa terjadi," ujar Rahmat.
Baca:
BMKG Minta Masyarakat Siaga Bencana Alam Saat Pandemi Covid-19
Selain itu, BMKG melakukan kegiatan edukasi ke masyarakat. Kemudian, dari sisi internal BMKG akan menyiapkan perangkat monitor yang terdapat di kantor-kantor BMKG seluruh Indonesia.
"Memastikan semua sensor
on, kemudian
processing (pengolahannya) sampai disimilasi, jalur komunikasinya semuanya siap. Itu jangan sampai juga bermasalah," kata dia.
Personel BMKG yang bertugas meminitor itu bekerja 24 jam bergantian sif. Setiap wilayah diisi satu regu yang berjumlah 5-6 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)