Jakarta: Tak ada kata terlambat untuk belajar. Mungkin ini kalimat yang pantas disematkan untuk Stevenly Rio Loginsi. Seorang bapak dua anak asal Manado yang harus menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan pada masa pandemi covid-19 yang kemudian akhirnya berhasil menjadi supervisor di perusahaan baru ia bekerja.
Saat menerima PHK, Rio berusia 42 tahun. Dengan usia yang bisa dibilang tidak muda lagi, Rio mengalami kesulitan mencari pekerjaan baru untuk membiayai keluarganya. Ia pun harus memutar otak sebisa mungkin untuk mendapatkan pekerjaan baru.
"Satu kantor waktu itu ditutup," kata Stevenly Rio Loginsi, saat diundang di tayangan Kick Andy, Metro TV, Minggu, 31 November 2021.
Kesulitan mencari pekerjaan baru praktis membuat Rio mengalami kesulitan ekonomi. Rio akhirnya memutuskan untuk menjalani profesi sebagai supir ojek online (ojol) untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari bersama keluarganya.
Selama menjadi supir ojol, Rio harus berjuang keras untuk mendapatkan pemasukan. "Untuk dapat Rp100 ribu dari pagi sampai malam saja sudah senang sekali," kata Rio.
Namun, kondisi sulit ini tak membuat Rio patah semangat untuk menjalani hidup. Ia terus berjuang untuk mencari pekerjaan meski peluang mendapatkannya sangat kecil karena termakan usia.
Hingga akhirnya, Rio mendapat informasi mengenai kartu prakerja setelah empat bulan berusaha mencari pekerjaan. Kemudian, ia tertarik mengikuti program tersebut.
"Saya lihat. Wah, ada program dari pemerintah. Saya baca-baca dulu, di situ ada insentif, nah saya tertarik," ujar Rio.
Mendapatkan insentif sebesar Rp2,4 juta menjadi salah satu penyebab Rio tertarik mengikuti program kartu prakerja. Bukan tanpa alasan. Ia berencana insentif tersebut bisa digunakan sebagai modal usaha.
Saat memutuskan ingin mengikuti program kartu prakerja, Rio mendaftar untuk mengikuti salah satu pelatihan, yakni bidang digital marketing. Ia tertarik memilih bidang ini karena selaras dengan usaha yang ingin ia bangun, yakni menjalani usaha di dunia online. Rio berpikir penjual saat ini butuh berinteraksi melalui digital.
Setelah mengikuti pelatihan selama tiga hari dan mendapat sertifikat, Rio
Mengikuti program kartu prakerja seolah menjadi pintu rezeki bagi Rio. Sebab, dengan bermodalkan sertifikat dari program tersebut, Rio mendapatkan panggilan pekerjaan dari provider telekomunikasi.
Awalnya, Rio mendapat informasi lowongan pekerjaan tersebut dari temannya. Kemudian, ia mencoba untuk mendaftar dengan bekal pengalamannya sebagai security dan sertifikat hasil dari pelatihan melalui program kartu prakerja.
Kegigihan Rio membuahkan hasil. Tiga hari kemudian setelah mendaftar, Rio mendapatkan panggilan dari general manager perusahaan tersebut. Ia akhirnya diterima bekerja di perusahaan tersebut.
Selama bekerja di perusahaan ini, Rio pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia terus menunjukkan tanggung jawab dan kinerja yang maksimal sehingga membuat ia naik jabatan menjadi supervisor di perusahaan tersebut.
Bagi Rio tak ada yang mustahil asal mau berusaha dan belajar. Sebab, nasib seseorang bisa berubah dengan usaha. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Tak ada kata terlambat untuk belajar. Mungkin ini kalimat yang pantas disematkan untuk Stevenly Rio Loginsi. Seorang bapak dua anak asal Manado yang harus menerima pemutusan hubungan kerja (
PHK) dari perusahaan pada masa
pandemi covid-19 yang kemudian akhirnya berhasil menjadi supervisor di perusahaan baru ia bekerja.
Saat menerima PHK, Rio berusia 42 tahun. Dengan usia yang bisa dibilang tidak muda lagi, Rio mengalami kesulitan mencari pekerjaan baru untuk membiayai keluarganya. Ia pun harus memutar otak sebisa mungkin untuk mendapatkan pekerjaan baru.
"Satu kantor waktu itu ditutup," kata Stevenly Rio Loginsi, saat diundang di tayangan
Kick Andy, Metro TV, Minggu, 31 November 2021.
Kesulitan mencari pekerjaan baru praktis membuat Rio mengalami kesulitan ekonomi. Rio akhirnya memutuskan untuk menjalani profesi sebagai supir ojek online (ojol) untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari bersama keluarganya.
Selama menjadi supir ojol, Rio harus berjuang keras untuk mendapatkan pemasukan. "Untuk dapat Rp100 ribu dari pagi sampai malam saja sudah senang sekali," kata Rio.
Namun, kondisi sulit ini tak membuat Rio patah semangat untuk menjalani hidup. Ia terus berjuang untuk mencari pekerjaan meski peluang mendapatkannya sangat kecil karena termakan usia.