Inisiator Terapi Plasma Konvalesen (TPK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Theresia Monica Rahardjo. Metro TV
Inisiator Terapi Plasma Konvalesen (TPK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Theresia Monica Rahardjo. Metro TV

Metro Pagi Primetime

Yuk, Kenal Terapi Plasma Konvalesen Lebih Jauh

MetroTV • 29 Juni 2021 12:23
Jakarta: Stok plasma darah konvalesen sulit didapat karena permintaan dari pasien covid-19 yang terus meningkat. Namun, apa sebenernya terapi plasma konvalesen (TPK) itu? Benarkah terapi tersebut dapat mempercepat penyembuhan?
 
Mari mengenal lebih jauh seputar salah satu terapi penyembuhan pasien covid-19 ini. Berikut penjelasan Inisiator TPK dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Theresia Monica Rahardjo seputar terapi tersebut:
 

Arti terapi plasma konvelesen

Terapi plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan pemberian plasma atau cairan darah. Cairan ini diambil dari seseorang yang mengandung zat antibodi terhadap penyakit tertentu. Kemudian, plasma dari donor diberikan kepada pasien yang sedang sakit. 
 

Picu antibodi, bukan sembuhkan pasien

Theresia menyebut terapi plasma ini bertujuan agar pasien bisa segera pulih dengan membantu pembentukan antibodinya. "Intinya dalam bahasa awam, TPK ini adalah booster antibodi atau antibodi instan dari penyintas covid-19 yang diberikan kepada pasien covid yang masih sakit," jelas Theresia dalam program Metro Pagi Primetime di Metro TV, Selasa, 29 Juni 2021.
 
Theresia menegaskan, bukan berarti pasien langsung sembuh setelah menjalani terapi ini. Antibodi yang terbentuk hanya berfungsi menghilangkan atau membasmi virus. Kerusakan organ yang terjadi saat terpapar covid-19 harus tetap ditangani.

Baca: Kota Tangerang Kehabisan Stok Plasma Konvalesen
 

Cara mendapatkan terapi tak rumit

Pasien covid-19 yang ingin ikut terapi ini tak perlu melalui prosedur yang berbelit-belit. Pasien covid-19 yang menjalani perawatan tinggal mengajukan surat permohonan kepada dokter penanggung jawab.
 
"Setelah itu, surat disampaikan ke Palang Merah Indonesia (PMI) baru dikoordinasikan untuk plasmanya," kata Theresia
 
Namun, persediaan plasma Konvalesen sangat terbatas. Hal tersebut juga diperparah dengan minimnya edukasi dan komunikasi kepada penyintas agar mau untuk mendonorkan plasma darahnya.
 
"Saya rasa komunikasi dan edukasinya masih harus ditingkatkan lagi," tegas Theresia. (Nuansa Islami)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan