Jakarta: Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin memantau seleksi calon hakim agung. Dia berharap proses seleksi berjalan lancar dan menanti siapa yang bakal diajukan mengisi jabatan hakim tertinggi di Indonesia.
"Untuk melihat seleksi dalam uji kapasitas dan integritas," kata Azis di sela kunjungan di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019.
Azis menyebut DPR menunggu hasil rekomendasi calon hakim agung dari Komisi Yudisial (KY). Komisi III DPR bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan.
Politikus Golkar itu menyebut DPR tidak meloloskan calon hakim agung beberapa kali. Azis berjanji bakal berkomunikasi dengan komisi terkait buat menindaklanjuti seleksi calon hakim agung kali ini.
Dia berharap proses seleksi rampung pada Senin, 18 November 2019. Dia berjanji segera menindaklanjuti hasil seleksi.
"Kita usahakan Senin, 25 November 2019 melakukan paripurna dan badan musyawarah (Bamus)," tutur Azis.
Ketua KY Jaja Ahmad Jayus mengapresiasi kunjungan Azis. Dia menilai hal itu penting buat pengawasan.
"Ini dalam kerangka check and balance," ujar Jaja.
Jakarta: Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin memantau
seleksi calon hakim agung. Dia berharap proses seleksi berjalan lancar dan menanti siapa yang bakal diajukan mengisi jabatan hakim tertinggi di Indonesia.
"Untuk melihat seleksi dalam uji kapasitas dan integritas," kata Azis di sela kunjungan di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019.
Azis menyebut DPR menunggu hasil rekomendasi calon hakim agung dari Komisi Yudisial (KY). Komisi III DPR bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan.
Politikus Golkar itu menyebut DPR tidak meloloskan calon hakim agung beberapa kali. Azis berjanji bakal berkomunikasi dengan komisi terkait buat menindaklanjuti seleksi calon hakim agung kali ini.
Dia berharap proses seleksi rampung pada Senin, 18 November 2019. Dia berjanji segera menindaklanjuti hasil seleksi.
"Kita usahakan Senin, 25 November 2019 melakukan paripurna dan badan musyawarah (Bamus)," tutur Azis.
Ketua KY Jaja Ahmad Jayus mengapresiasi kunjungan Azis. Dia menilai hal itu penting buat pengawasan.
"Ini dalam kerangka
check and balance," ujar Jaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)